Seven!

746 87 11
                                    

Aku bingung harus bicara apa sampai dia mengucapkan kata-kata itu. "Do you like me?"

Aku tertegun, mataku belalakan, mulutku terasa beku. Aku paksakan mulutku untuk berkata "No.", tapi tidak bisa. Aku meninggalkannya, berdiri dengan jaket tim rugby yang dibanggakannya. Aku melirik ke belakang, dia masih disana. Aku berjalan semakin cepat, dan sampailah aku di depan gerbang sekolah.

"Lama sekali." Regina merengek, aku sudah putuskan untuk tidak menceritakan kejadian Bradley itu kepadanya. Kalau aku ceritakan, dia akan menertawaiku sampai mulutnya kering dan masalahnya, mulutnya tidak pernah kering.

"Maaf," Aku menggandeng tangannya lalu kami berjalan pulang.

-

Aku sangat bersyukur karena besok tidak ada PR. Aku membuka website twitter di laptop-ku dan mulai membuat tweet-tweet yang tidak penting.

@Nayabell: its been a rough day

@Nayabell: bored can kill you in one snap:)

@Nayabell: i'm dead:)

Banyak yang me-retweetnya dan beberapa tweet hate muncul lagi. Aku hanya membalas tweet hate itu dengan "yeah, i love u too, babe." Aku sudah capek menjelaskan bahwa aku bukan pacar Luke Hemmings.

Aku melihat tweet Luke yang tidak sengaja lewat di timeline-ku. Aku dm saja.

Nayabell: hello

Beberapa menit kemudian.

Luke5SOS: hi naya:-)

Nayabell: how's it going?

Luke5SOS: yeah alright, michael is mad at me

Nayabell: why?

Luke5SOS: i saw his conversation with Regina on dm, lol

Nayabell: how it goes? Regina don't let me see it

Luke5SOS: it was romantic

Nayabell: really? Tell me

Luke5SOS: i only remember these
mike: hey regina
Regina: hi mikey
Mike: how are u?
Regina: great, u?
Mike: awesome, how about we hanging out sometime?
Regina: wwhhta?
Regina: sorry for typo, im excited

Nayabell: that's not romantic, that's cute. I bet Regina freak out

Luke5SOS: i bet she was. can i get ur number?

Nayabell: sure, it's 0011xxxx

Luke5SOS: ok

Aku sedang bermalas-malasan di sofa. Memikirkan kata-kata Bradley yang tidak dapat kujawab, memikirkan Luke, Regina, Michael, Calum, Ashton dan lainnya. Dan tiba-tiba Lukey muncul dengan tatapan memohon-mohon.

"What? Want some snack?" Aku menatapnya malas lalu mengambil snack yang ada di atas meja dan melemparnya ke lantai. Lukey langsung memakannya. Aku bukan pecinta binatang, kecuali bunglon. Lukey naik ke atas sofa, menyandarkan kepalanya di atas pahaku.

Drrrt drrrt.

Ponselku bergetar, ada telpon masuk dari nomor yang tidak kuketahui. Aku mengangkatnya, dan ternyata itu facetime.

"Hey! I can see your face." Teriaknya semangat.

"Hi." Pipiku memanas. Aku bisa melihat wajahnya nyengir-nyengir sambil merapihkan rambutnya yang berantakan.

"Is that your room?" Tanyanya.

"Yeah, messy, right?" Aku terkekeh, kamarku sangat berantakan karena hari ini aku kedatangan dua sepupuku dari New Zealand. Dan kau taulah apa yang diperbuat anak umur 5 dan 6 tahun pada kamar yang rapi.

"Is that a dog?" Tanya Luke. Luke sepertinya melihat Lukey yang daritadi menjilati pipiku. I know this is disgusting, but i love it.

"Haha. Luke, this is Lukey." Aku mengelus kepala Lukey.

"Why is his name should be the same with mine?" Luke tertawa sambil menutup mulutnya.

"You two are blonde and has the same blue eyes." Aku menunjukkan mata Lukey yang biru ke Luke. Lukey sudah mirip replika dari Luke, sayangnya Lukey adalah anjing.

"My eyes beyond pretty than him." Luke membuka matanya lebar-lebar. Aku ingin mencongkel mata Luke, sumpah.

"Yeah, i like to pick it out." Candaku. Luke pura-pura ngambek. Lalu kami diam sambil menatap satu sama lain. Mataku benar-benar menikmati melihat wajah Luke yang tampan itu.

"Can you sing for me?" Tanyaku. Entahlah, tapi suara Luke membuatku tenang dan bersemangat di waktu yang sama.

Luke berdeham, "What song?"

"Whatever you want," Aku tidak mempedulikan lagu apa yang akan dinyanyikan Luke, yang penting suaranya.

"Do you wanna build a snowman?
C'mon lets go and pla--"

Suara tawaku memotong nyanyian Luke. Aku pikir dia akan menyanyikan lagu yang romantis atau rock gitu, malah lagu Frozen.

"Ahahaha, i never see you anymore
Come out the door." Aku malah ikut melanjutkan lagunya.

"It's like you've gone away." Aku dan Luke bernyanyi bersamaan, lalu kami tertawa geli.

"Do you wanna build a snowman?
It don't have to be a snowman." Ucapku semangat.

"Go away, Naya." Kata Luke sambil terkekeh.

"Okay, bye." Dengan itu, aku menutup telponnya. Biar Luke mengira aku marah karena dia bilang 'Go away, Naya.' Haha. Tiba-tiba nomor tadi--nomor Luke--mengirimku pesan. Aku mengganti display name-nya dari unknown number jadi Luke Si Pembawa Kayu bakar, eh gadeng.

Luke: are u mad?

Tuhkan, dia pasti ngira aku marah, padahal tidak.

Me: no

Luke: are you sure?

Me: y

Luke: you are mad, i'm sorry

Me: k

Haha, jahatnya aku membalasnya dengan tulisan singkat. Tapi biarlah, sekali-kali.

Luke: i'm sorry, i love you

~~~~~

Haihaihai!

Chapter ini gak jelas, tolong dimaafkan. Bradley di mulmed yosh:D

Walaupun gak jelas, please vote
Wajib comment, gadeng.

Mampir ke cerita gue yang lain kay

fans ➸ lrh [completed]Where stories live. Discover now