Eleven!

571 75 1
                                    

Naya sedang menunggu Bradley di J.co dekat SMA mereka dulu. Entah kenapa Naya mau untuk diajak bertemu dengan Bradley. Gadis itu membulatkan matanya ketika melihat rambut keriting yang sudah lama tak ia lihat masuk ke dalam starbucks. Bradley melambaikan tangannya ke Naya dengan senyum yang tersungging di wajahnya.

"Hey, Naya. Kau tampak beda." Ucap Bradley seraya duduk di kursi yang berhadapan dengan Naya. Naya hanya nyengir lalu menyeruput hazelnut latte-nya.

"Apa yang berbeda?" Tanya Naya sambil meletakkan minumannya. Mata Naya tidak terlepas dari Bradley, begitupun mata mata Bradley.

"Kau lebih cantik dan kau sudah laku." Ucap Bradley, ia terkekeh saat mengucapkan kata terakhir. Naya menatap Bradley tajam.

"Kau pikir aku tidak laku, huh?" Naya mengangkat sebelah alisnya kesal. Bradley tertawa pelan, ia senang bisa membuat gadis yang ia sukai menjadi marah.

"Pria yang beruntung itu seperti apa?" Bradley berbicara.

"Maksudmu?" Tanya Naya tidak mengerti.

"Luke seperti apa?" Bradley menopang dagunya dengan tangan kanannya, wajahnya mendekat dengan wajah Naya yang melakukan hal yang sama dengannya.

"Err.. Dia baik, lucu, tampan, suaranya bisa membuatku melayang dan banyak lagi." Ucap Naya memuji pacarnya. Bradley terlihat manggut-manggut saja.

"Jadi, kau belum menjawabku." Bradley menggaruk kepalanya.

"Oh itu." Naya terlihat bosan dengan pertanyaan itu.

"Aku tidak bisa menjawabnya sekarang, Bradley. Ini rumit."

~~~~~

Yey gak jelas
Yey gantung

Vomments yaap

fans ➸ lrh [completed]Where stories live. Discover now