07. Shut Up & Hug Me Malfoy!

23.1K 2.4K 250
                                    

Ucapan gila Malfoy beberapa hari yang lalu masih terngiang-ngiang jelas di kepalanya. Apa Malfoy sudah gila? Mana sudi Harry mengajarkan Malfoy untuk mencintainya.  Hell! Masih banyak manusia di muka bumu ini, untuk apa dia harus memilih Malfoy? Hell no. Perlu digaris bawahi bahwasanya Malfoy masuk ke dalam daftar hitam di hidup Harry apalagi dalam masalah percintaan, blacklist!

Harry yakin Draco bukan mencintainya, dia hanya bernafsu pada tubuhnya! Harry tahu tubuhnya memang indah menawan, tapi tubuhnya bukan alasan seseorang untuk menyukainya. Paras dan tubuh manusia tidak selamanya indah, begitupun tubuh Harry. Tubuh dan wajah indahnya akan menghilang di makan zaman, atau mungkin besok hari. Dia tak mau seseorang menyukainya hanya karena tubuh dan reputasinya, dia ingin seseorang yang melihat hatinya, seseorang yang dapat mencintai dirinya sebagai Harry, hanya Harry.

Sebisa mungkin dia selalu menghindari Malfoy. Demi Godric! Harry muak bila harus terus melihat wajah memuakkan Malfoy. Pagi, siang, malam Malfoy selalu hilir mudik di sekitarnya. 'Kapan siksaan ini akan berakhir?'

Apa tak cukup Malfoy menghancurkan dirinya, hidupnya? Pria tak bermoral itu setiap malam selalu melakukan pelecehan padanya, sialan! Sialannya lagi Harry kadang menikmatinya.

"Harry, jangan mengabaikan ku!" Protes Draco. Sudah beberapa hari terakhir sejak malam itu Harry mengabaikan Draco dan seakan tak menganggapnya ada. Demi Salazar Harry mengabaikan eksistensinya! Tentu saja Draco merasa tak terima dan dengan segara cara dia akan membuat Harry kembali normal, dalam artian senang mengumpat padanya. Draco memang masokis, dia lebih senang diberi beribu sumpah serapah oleh Harry dari pada diabaikan olehnya.

"Harry ayolah."

Sudah cukup, Harry malu. Di tengah koridor dan dipandangi puluhan orang, Draco berteriak tak tahu malu dan berusaha menggapai lengannya bagai sepasang kekasih yang sedang bertengkar.

'Ayo Harry abaikan saja, nanti juga dia akan pergi dengan sendirinya.' Pikir Harry.

"Harry kumohon."

Hell! Sejak kapan Malfoy bisa memohon merendahkan harga dirinya hanya untuk berbicara pada Harry?

'Harry kuatkan dirimu, makhluk di sampingmu itu adalah sejenis spesies serigala berbulu domba.' Harry memejamkan matanya mencoba menahan malu yang ditimbulkan karena aksi 'berani' Draco, tangannya mengepal erat siap melayangkan  pukulan kuat di wajah adonis Draco.

"Harry!" Ucap Draco seduktif. Dia memojokkan Harry, mengurung tubuh kecil Harry diantara dinding dan tubuhnya. "Harry Dear.... Jangan abaikan aku lagi, bila tidak..." Sebelah tangan Draco mencengkram bokong Harry, memainkan aset berharga sesuka hati.

Yang benar saja! Hohoho Harry yakin Draco tak akan seberani itu melecehkannya di depan publik. "Ahhh." Draco menggigit bagian sensitif di leher Harry.

Berani betul! Apa urat malu Draco sudah putus?

"Malfoy lepas!" Lebih baik Harry yang mengalah, orang kelas kepala seperti Draco tak akan menyerah sampai mendapatkan apa yang dia mau.

"Berjanji lah tak akan lagi mengabaikan ku, Harry." Ucap Draco tepat di bawah telinga kirinya, sepertinya remaja bersurai pirang itu masih betah menggigiti lehernya.

"Malfoy kita berada di depan publik." Harry mencoba mengingatkan Draco letak keduanya berada, siapa tahu Draco terlalu buta untuk melihat keberadaan orang lain selain Harry.

"Aku sangat tahu Harry." Draco mensejajarkan wajahnya depan Harry, kendati demikian dia masih tetap harus membungkuk walaupun kakinya dia tekuk untuk menghalangi pergerakkan Harry. Perbedaan tinggi badan keduanya sangat kentara terlihat!

By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang