20. Your Little Lion

15.7K 1.4K 66
                                    

Harry tak pernah mengira bila hari ini akan datang, dia pernah membayangkan hari ini terjadi namun bedanya bukan Draco yang bersanding dengannya di altar. Bersanding di atas bersama Draco Malfoy benar-benar di luar perkiraannya, awalnya dia kira kelak nanti dia akan menikahi seorang gadis baik hati yang akan bersamanya hingga hari tua, tapi ternyata perkiraannya meleset.

Hari ini Harry sudah berpakaian rapih dalam balutan jas putih yang nampak indah di tubuhnya, dia pun tak mencoba menyembunyikan baby bumb sedikit pun, sebenarnya itu adalah permintaan Draco, pewaris Malfoy sekaligus pria yang sebentar lagi akan menyandang status sebagai suaminya itu ingin semua orang tahu bahwa saat ini Harry sedang mengandung pewarisnya, dan tak ada siapapun yang akan bisa merebut atensi Harry darinya. Harry ingin sekali memukul belakang kepala Draco saat mendengar alasan gilanya, kadar keposesifan sudah berada di atas batas normal.

Dia sebenarnya sempat menolak bila pernikahan mereka diselenggarakan pada saat dia masih mengandung, berbagai alasan seperti kelelahan, kakinya yang sakit, dan masih banyak alasan lain di tolak mentah-mentah oleh Draco. Draco bilang 'Harry ini adalah saat yang tepat untuk kita melangkah ke jenjang yang lebih serius, ingat lah pada little one, aku tak ingin little one lahir tanpa adanya status pernikahan diantara kita berdua.' Mendengar alasan logis Draco dia mulai melunak, namun tak semudah itu dia mengiyakan ajakan menikah dari Draco.

Pada dasarnya Draco adalah seorang ular licik yang akan menghalalkan segala cara untuk mewujudkan keinginannya, meski Harry sempat menolak namun tetap saja akhirnya pernikahan keduanya tetap di selenggarakan. Berkat bantuan ibunya, Lady Narcissa Malfoy yang terus memberikan doktrin pada Harry agar segera menikahi putranya demi status little one mereka. Lucunya Hermione pun ikut turun tangan dalam proses meyakinkan Harry ini, salahkan saja Draco yang dengan sengaja mendatangi kediamannya di kawasan Muggle London tepat tengah malam, dengan wajah yang sangat meyakinkan Draco mulai merangkai kata guna memanipulasi Hermione agar gadis itu mau turut ikut serta meyakinkan Harry.

Mau tak mau Harry harus mengiyakan lamaran Draco hari itu, Hermione sudah bagaikan ibu ketiga baginya setelah ibunya Lily Potter dan nyonya Weasley, Hermione memiliki pengaruh besar dalam hidupnya. Selain itu Harry juga memikirkan status little one yang masih berada dalam perutnya, benar apa yang Draco katakan, dan kali ini Harry tak boleh egois.

Harry menyanggupi kapanpun Draco akan memboyongnya ke atas altar asalkan Draco segera membereskan masalah ayah baptisnya, dan benar saja dalam kurun waktu kurang dari sehari surat kabar sepeti Quibller dan Daily Prophet sudah menyiarkan kabar bahwa Sirius Black tidak bersalah atas kasus terbunuhnya 13 Muggle dan keluarga Potter 17 tahun silam. Sebagai seorang gentleman yang bertanggung jawab, Harry tak akan mengingkari janjinya.

"Dray.....!" Harry kembali merajuk untuk kesekian kalinya sejak tadi pagi, bahkan dia enggan keluar dari kamar tidurnya. Perutnya terlihat sangat menonjol dalam balutan tuxedo putih yang dia pakai, dan dia sama sekali tak terlihat tampan. Garis bawahi ini, Harry pikir dia tak terlihat tampan di hari pernikahannya.

"Apa hmm? Jawabanku tetap sama dear, demi Hogwarts dan keempat pendirinya, kau terlihat sangat manis Harry, dan tak akan ada yang berani mencibir mu." Jawab Draco sama untuk kesekian kalinya. Dalam penampilan apapun Harry selalu nampak indah di matanya, terlebih sekarang saat Harry mengandung little one, dan hendak melangkah ke altar bersamanya.

"Tapi aku tak terlihat tampan." Balas Harry dengan bibirnya mencebik, pipinya yang kian Harry kian menggemaskan pun turut ikut serta membuat Draco mengelus dadanya penuh sabar.

'Bersabarlah little dragon, nanti malam kau pasti akan mendapatkan bagian mu.'

"Dear kau sangat sempurna, lebih indah dari yang terindah. Jangan khawatir, bila ada orang yang berani menganggu mu, aku akan memberikan ganjaran yang setimpal padanya." Ucap Draco dengan seulas senyuman penenang yang terukir di bibirnya.

By AccidentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang