Dua

1.9K 275 28
                                    

heyy howww, jan lupa ramein sama vote plus komen kalian yaaa 🔥🔥

guys reaksi kalian pas liat mv butter kemarin gimana? 😬

aku bakal up setiap vote udah tembus 100 yaaa 😋
Aku mau tau seantusias apa kalian sama story inii mwehehehe.

Happy Reading 💜

•••

"Hei, pernah dengar tidak jika ternyata dulu ibunya Lee Minjeong itu tidak bisa memasak lho. Menyedihkan sekali, pasti dia tak akan bisa ikut lomba memasak bersama ibunya nanti hahaha" ujar segerombolan siswi yang tengah berdiri dipinggir lapangan, ketiga gadis itu tengah menunggu jemputan dari sopir masing-masing.

"Oh ya? Kau tahu dari mana?"

"Dulu ibuku pernah ikut kelas memasak dan kebetulan mereka bertemu di sana, ibuku bercerita banyak hal padaku termasuk kejadian buruk yang diperbuat ibu Minjeong saat les memasak. Ibuku bilang, ibunya Minjeong bahkan tidak bisa memasak telur dengan benar. Aduhh___aku bahkan sampai tertawa mendengarnya, masa orang dewasa sepertinya sama sekali tidak bisa memasak telur? Apa dulu ibunya Minjeong tinggal didalam gua sampai tidak bisa memasak sama sekali?" anak gadis itu tertawa puas setelah mengakhiri ucapannya, terlihat amat puas dengan apa yang dikatakan nya.

Kedua temannya yang lain ikut tertawa mendengar perkataan temannya itu "Jika nanti Minjeong mengajak ibunya ikut lomba, aku tak bisa membayangkan bagaimana kacaunya acara itu, pasti minyak menciprat kemana-mana dan suara pekikan pasti begitu memekakkan telinga" ujar gadis yang lainnya, bahkan tangan yang satunya ia gunakan untuk memukul teman di sampingnya guna untuk melampiaskan rasa senangnya.

Gadis yang terkena pukulan itu sontak menjauh dan merengut kesal "Tidak perlu memukulku juga! Bahu ku jadi sakit tahu!" sungutnya kesal.

"Maafkan aku, habisnya aku terlalu senang jika membayangkan hal itu terjadi. Pasti Minjeong akan malu karena kelakuan ibunya" gadis itu masih belum puas untuk membicarakan orang lain, sampai akhirnya sebuah suara menginterupsi obrolan para gadis itu.

"Sudah puas membicarakan ibuku?"

Ketiga gadis itu nampak tidak terkejut sama sekali karena kehadiran Minjeong yang tiba-tiba sudah berada di hadapan mereka, bahkan sekarang ketiga gadis itu malah menatap Minjeong remeh seolah menantang.

"Kau yakin kami tengah membicarakan ibumu?" tanya salah satu dari mereka dengan tangan bersedekap.

"Ah iya, aku baru ingat!" sambung gadis itu dengan raut antusias nya kemudian mengalihkan pandangannya pada kedua temannya.

Belum sempat kedua temannya membalas, gadis itu sudah berucap lebih dulu "Apa kalian sudah tahu jika ibunya Minjeong itu ternyata bukan ibu kandung nya. Ibuku bilang, Minjeong ditemukan di dekat kampus ibunya yang saat itu sedang bertengkar dengan ibu kandungnya. Entah apa yang membuat ibu kandungnya membuangnya begitu saja, mungkin dia_____"

"Hentikan Seo Yeobin!" pekik Minjeong kuat yang berhasil membuat gadis bernama Yeobin itu menghentikan ucapannya.

Minjeong mengepalkan tangannya kuat, sebenarnya seberapa banyak yang ibu gadis itu ceritakan pada anaknya, sehingga Yeobin tahu banyak tentang kehidupannya? Dan bagaimana bisa ibu gadis itu tahu asal-usulnya? Dan bagaimana bisa pula, perkataan anak seumurannya bisa sejahat itu, bukankah itu sangat keterlaluan untuk ditujukan pada dirinya yang tak lain adalah teman sekelas mereka? Apa tak ada kata-kata lain yang lebih baik untuk mereka yang masih anak sekolahan? Apa mereka tak berpikir jika orang lain bisa saja tersinggung dan sakit hati dengan ucapan yang mereka lontarkan? Minjeong tak habis dengan teman-temannya ini, sebentar lagi mereka lulus dan masuk ke sekolah menengah atas tapi kenapa pikiran mereka masih saja sempit?

Soft Boy II | Taennie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang