Tiga Puluh Satu

1.1K 170 141
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Jawab dulu kuyy pertanyaannya 😋

•Kalian lahir tanggal berapa?

•Inisial mas crush kalian di RL?

Happy Reading 💜

•••

"Oppa, ayah memintamu untuk berkunjung ke rumah nanti sore"

"Uhuk~" Taeyong yang tengah meneguk air langsung tersedak kala suara Minjeong mengalun.

Lelaki berusia 25 tahun itu menoleh pada Minjeong dengan pandangan membelalaknya "Kamu serius, ayahmu yang mengatakannya? Kamu tidak sedang berbohongkan?" tanya Taeyong beruntun, masih merasa tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.

"Tentu saja aku serius, mana mungkin aku bercanda" seru Minjeong sedikit memberengut karena tak di percayai oleh kekasihnya sendiri.

"Tidak perlu cemberut seperti itu, aku jadi semakin gemas padamu" Taeyong mencubit pelan pipi tembam milik Minjeong.

"Jika boleh kutahu ada hal apa sehingga ayahmu ingin bertemu denganku?"

"Mungkin masalah lamaran tempo hari, sebab aku memberitahu ayah kemarin" ujar Minjeong membuat Taeyong kehilangan kata-kata.

"Lalu bagaimana respons ayahmu?" tanya Taeyong dengan raut penasaran.

Minjeong mengedikkan bahunya "Seperti biasa, selalu heboh" ujarnya santai, namun tak ada jawaban dari Taeyong membuat suasana menjadi hening.

"Oppa~" panggil Minjeong karena suasana di mobil menjadi hening. Omong-omong mereka hendak pergi ke taman hiburan karena permintaan gadis itu, Minjeong merengek ingin pergi ke sana setelah gadis itu selesai melaksanakan ujian sekolah kemarin.

"Hm?" gumam Taeyong karena kini fokusnya ke arah jalanan setelah lampu merah berganti menjadi hijau.

"Jika kita bertunangan dulu, apa Oppa tidak masalah?" tanya gadis itu seraya melirik Taeyong yang tengah menyetir.

Taeyong melirik pada Minjeong sekilas "Jika kamu ingin seperti itu, maka aku pun tidak masalah" sahutnya kemudian.

"Oppa tidak akan bosan menungguku?"

Taeyong kembali melirik singkat pada Minjeong namun kali ini diiringi dengan senyumannya, "Aku akan selalu menunggumu, 1 tahun, 3 tahun, hingga 5 tahun pun aku sanggup menunggumu. Namun, kamu harus ingat jika usiaku pun akan semakin bertambah yang itu artinya, usiaku sudah mendekati waktunya untuk berumah tangga" ujar lelaki itu yang kembali mengalihkan atensinya pada jalanan di depan sana.

Terdengar helaan napas dari Minjeong "Kenapa Oppa harus memilihku diantara banyaknya wanita cantik yang berada di sekitar Oppa? Masih banyak wanita diluar sana yang seumuran dengan Oppa, tapi kenapa Oppa malah memilihku?"

"Karena aku memang di takdirkan untukmu, Lee Minjeong" balas Taeyong tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.

Minjeong termangu di tempatnya setelah mendengar ucapan Taeyong yang berhasil menghangatkan hatinya.

"Ada apa? Apa jawabanku kurang memuaskan?" ujar lelaki itu sembari mengalihkan pandangannya pada Minjeong tak lupa lelaki itu pun mengedipkan sebelah matanya, Minjeong yang diberi kedipan tersebut oleh Taeyong langsung gelagapan dan langsung membuang wajah ke arah jendela.

Soft Boy II | Taennie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang