Empat Puluh

1.3K 193 18
                                    

Jangan lupa Vote sebelum atau sesudah membaca untuk menghargai karya penulis!

Happy Reading 💜

Update nya kemalaman. But, gwenchana. Enjoy......

•••


Taehyung yang berada di seberang sana langsung memudarkan senyumannya setelah mendengar penuturan Bibi Jung barusan. Tangannya yang memegang plastik belanjaan yang berisikan buah durian melemas seketika seiring meluncurnya pemikiran-pemikiran negatif tentang kondisi istrinya saat ini.

Apa tadi katanya? Terjatuh? Darah merembes di sela kedua pahanya? Dan, persalinan darurat? Usia kandungan istrinya memang sudah mencapai sembilan bulan, namun yang Taehyung tahu jadwal kelahiran si jabang bayi masih sekitar 2 minggu lagi. Apakah ini memang sudah saatnya ia bertemu dengan buah hatinya?

Taehyung menanyakan di rumah sakit mana mereka berada sekarang, lalu tanpa bertanya lebih banyak, Taehyung langsung melesat pergi menuju parkiran dengan sebelah tangan yang menjinjing plastik berisikan buah durian keinginan istrinya.

Hanya membutuhkan waktu sekitar lima belas menit Taehyung sampai di rumah sakit tempat Jennie melakukan persalinan saat ini. Setelah memarkirkan mobilnya, Taehyung langsung keluar dan berlari memasuki rumah sakit yang nampak ramai di sore hari saat ini.

Setelah menanyakan pada salah satu perawat, Taehyung dapat melihat Bibi Jung dan Pak Hwang yang menunggu di luar ruangan tempat istrinya melakukan persalinan darurat dengan raut khawatir yang kentara sama seperti dirinya sekarang.

"Bibi Jung, bagaimana ini bisa terjadi? Kenapa bisa terjatuh? Bukankah dia sejak tadi pagi berada di rumah?" tanya Taehyung beruntun dengan napas bergemuruh, dirinya saat ini cemas bukan main, jantungnya berdebar dua kali bahkan tiga kali lebih cepat dari biasanya.

Taehyung menatap Bibi Jung dan Pak Hwang secara bergantian untuk meminta penjelasan, peluh terlihat jelas di pelipisnya dan rambut yang kini terlihat berantakan karena ia berlari untuk mencari di mana ruangannya berada. Bahkan saat mengemudi tadi, ia seperti kesetanan dan rela mengebut untuk bisa sampai di rumah sakit. Masa bodoh dengan profesi nya sebagai polisi, yang ia pikirkan hanyalah istrinya.

"Nyonya memaksa kami untuk ikut membeli buah durian di supermarket_____setelah keluar dari supermarket, Nyonya melihat seorang pencopet yang berusaha merampas tas seorang wanita yang baru keluar dari bank......"

"Nyonya dan pencopet itu saling menarik tas korban hingga akhirnya Nyonya berhasil memenangkan tas korban, namun____saat Nyonya hendak maju untuk memberikan pelajaran pada si pencopet, tali sepatunya yang tidak sadar terlepas terinjak, sehingga Nyonya terjerembab ke depan, dan____" Bibi Jung tidak sanggup untuk melanjutkan ucapannya, kejadian tadi terjadi begitu saja tanpa bisa ia cegah. Hal itu membuat Bibi Jung merasa bersalah karena tidak bisa menjaga majikannya dengan benar.

Taehyung memejamkan matanya setelah mendengar penuturan Bibi Jung yang begitu mengejutkannya, bagaimana istrinya yang terjerembab ke depan dengan kondisi perut yang besar, membuat Taehyung lagi-lagi merutuk dirinya sendiri. Ya, semua ini salahnya, jika saja ia membatalkan rapat dan lebih memilih berkencan dengan istrinya, jika saja ia lebih memilih mengantar istrinya untuk membeli buah durian bersama, dan, jika saja ia mengikatkan tali sepatu istrinya, mungkin istrinya tidak akan terjatuh dan tidak akan berada di dalam ruangan persalinan sendirian.

Bibi Jung dan Pak Hwang terdiam di tempatnya setelah melihat Taehyung yang menutupi matanya dengan sebelah tangan karena menangis, hal itu bisa terlihat dengan isakan pelan yang terdengar.

Soft Boy II | Taennie [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang