BAGIAN 28

16.1K 1K 100
                                    

Ruang keluarga menjadi sepi setelah Reyhan berteriak. Dea menyenggol lengan Raja dengan kasar agar laki laki itu memberi tahukan jika yang ia katakan bohong.

Tapi bukannya mengikuti kemauan Dea, cowok itu malah mengambil ponsel dan memperlihatkan foto yang ada di ponselnya.

"Gue yang bener Rey, liat nih Abang lo yang ganteng pas lagi akad" Jelas Raja sembari memperlihatkan foto yang dimana terlihat Raja dan Dea yang tersenyum dengan tangan Dea yang mengandeng tangan Raja.

Bisa dilihat dari foto itu jika mereka berdua sangat bahagia. Reyhan mengerjapkan matanya berkali laki melihat foto itu.

"Kena mental gak tuh" Batin Raja tertawa.

Melihat wajah Reyhan yang kebingungan entah mengapa membuatnya merasakan kesenangan tersendiri.

Sedangkan Dea dan Rina sudah pasrah melihat kelakuan Raja.

Reyhan tersenyum bahkan sekarang tertawa hambar membuat Raja bingung.

"Halu kali lo bang, editan tuh pasti. Mana mau Dea nikah sama lo, ya gak De?" Reyhan beralih melihat Dea.

Dea tersenyum kaku dan mengangguk, "I-iya"

Raja menoleh melihat Dea dan menggelengkan kepala. Raja memberikan ponselnya pada Reyhan dan menarik tangan milik Dea agar gadis itu bangun dari duduknya.

"Bangun bentar deh" Pinta Raja membuat semuanya bingung.

Dea menurut dan bangkit dari duduknya. Raja berjalan dan berdiri di belakang Dea hingga gadis itu mengerutkan keningnya bingung.

"Mau apa si- Raja!" Teriak Dea ketika Raja memeluknya dari belakang dan meletakan tangannya di bawah perut Dea yang sudah sedikit membesar hingga bentuk perutnya terlihat sangat jelas.

"Ini nih buatan gue, gimana? Masih gak percaya?" Tanya Raja.

Rina yang melihat itu sudah menggelengkan kepalanya. Sudah, cukup! Anaknya sudah tak waras, Wanita itu memilih untuk menundukkan kepalanya.

Sedangkan Reyhan menatap kakaknya tak percaya. Wajah cowok itu menjadi pucat.

"I-itu.." Reyhan menunjukan perut Dea.

"Gimana? Lo Mau buat jug-"

"Raja!" Teriak Dea membuat Raja menutup mulutnya dan melepaskan pelukannya.

Gadis itu menghela nafasnya dan melihat kearah Reyhan. Dea menelan salivanya dan tersenyum.

"M-maaf ya Rey gak kasih tau dari awal. Em.. kasih taunya dari mana ya" Dea terlihat bingung mau menjelaskan dari mana.

"Ah, hm jad-"

"Tunggu deh bentar.." Reyhan memperlihatkan tangannya menyuruh Dea agar berhenti menjelaskan.

Laki laki itu menatap kearah Raja, "Jadi cewek yang lo hamilin itu.. D-dea?" Tanya Reyhan.

Raja dengan semangat menganggukkan kepalanya, "Iya de-"

"Kenapa kalian gak kasih tau Reyhan?!!" Teriak Reyhan.

Rina yang tadinya menunduk, perlahan mengangkat kepalanya melihat kearah Reyhan, wajahnya terlihat kesal.

Wanita itu beranjak dari duduknya. "Tenang dulu ya Rey, dengerin kata Dea sama Raja dulu"

Reyhan menatap Bundanya lalu beralih melihat Dea dan Raja secara bergantian. Cowok itu menatap Dea kecewa lalu memilih duduk di satu sofa kosong yang ada di sana.

"Cepatan jelasin!" Pinta Reyhan.

Dea dan Raja mendudukkan dirinya lalu mulai menjelaskan cerita dari awal hingga akhir. Reyhan yang mendengar itu hanya menganggukkan kepalanya.

Walaupun di dalam hatinya ia sedikit sedih ketika dirinya tak diberitahukan hal sepenting ini.

°°°

Dea menatap dinding kamarnya. Bunyi jam terdengar dengan jelas, sangat sunyi. Sekarang jam menunjukan pukul 3 dini hari namun ia tak dapat tidur, pikirannya hanya terfokus pada Reyhan.

Apakah ia salah tak memberi tau Reyhan sejak awal?

Apakah ia salah tak mempercayai Reyhan yang ia sudah anggap sahabat itu?

Salahkan dia?

Pertanyaan pertanyaan itu memenuhi kepala Dea hingga gadis itu tak dapat tidur. Tadi setelah Dea menjelaskan pada Reyhan, laki laki itu langsung masuk kedalam kamar tanpa berkata apa apa.

Dea membalikan badannya melihat kearah Raja yang sudah tertidur pulas. Perlahan Dea meletakan tangannya di pipi Raja dan mengusapnya pelan.

"Gue gak bisa tidur bangun dong" Gumamnya.

Dea mendekatkan dirinya lalu menyenderkan wajahnya di dada bidang milik Raja. Namun, Ia tiba tiba tersadar jika Raja tak menggunakan baju membuatnya menjauhkan wajahnya.

"Aish! Ternyata gak pakai baju!" Omelnya.

Dea memilih untuk bangun dari tidurnya. Gadis itu mendudukkan dirinya di atas kasur lalu ketika ia ingin berjalan keluar kamar tangannya dicekal oleh Raja membuatnya menoleh.

"Mau kemana?" Tanya Raja dengan suara seraknya.

Dea menghela nafasnya, "mau ambil minum"

"Mana gue yang ambilin" ujar Raja yang segera bangun dari tidurnya.

"Gak usah gue aj-"

"Tidur lagi aja, gue yang ambil" Ulang Raja.

Dea tak membantah perkataan Raja dan kembali mendudukkan dirinya di atas kasur, sedangkan Raja sudah berjalan keluar kamar.

Tak lama Raja datang dengan segelas air mineral di tangannya.

"Nih minum" Raja memberikan gelas itu pada Dea.

Segera Dea mengambilnya lalu meneguk air itu dengan cepat, setelah kosong Dea menaruh gelas itu diatas nakas.

"Udah? Apa lagi?" Tanya Raja.

"Udah"

"Ya udah yuk ti-"

"Pakai baju dulu ih" Pinta Dea.

Raja melihat kearah badannya lalu menghela nafas, "enggak ah, panas"

"Lengket tau" Omel Dea.

"Gak mau, udah ah mau tidur ini jam tiga loh udah yuk tidur!" ajak Raja.

Laki laki itu naik keatas tempat tidur dan menidurkan dirinya. Sedangkan Dea yang masih duduk ditarik oleh Raja agar gadis itu juga tidur.

"Tidur! Besok sekolah!" Ucap Raja. Tangannya memeluk Dea dari belakang.

"Jauh jauh ih, lengket!!" Suruh Dea, tapi bukannya menjauh laki laki itu malah mendekatkan tubuhnya.

Dea sudah terlihat pasrah dan membiarkan Raja seperti itu. Matanya masih tak mengantuk membuatnya kembali menatap dinding dinding kamar yang tak terlihat karena gelap.

"Ja, Reyhan gi-"

"Tidur! Jangan omongin Reyhan, panas nih kuping gue" omel Raja membuat Dea tersenyum tipis.

Perlahan tangan kekar yang memeluk pinggangnya itu mengelus perut Dea membuat gadis itu diam.

Mata Dea perlahan mengantuk akibat tangan Raja yang mengelus perutnya. Tak lama mereka berdua terlelap.

°°°

Nih double up!!

Bonus juga nih hahahaha

Bonus juga nih hahahaha

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEARAJA [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang