BAGIAN 43

16.8K 791 102
                                    

Bagian ini sedikit panjang jadi bacanya pelan pelan aja..

Happy reading <3!

Sudah tiga puluh menit berlalu sejak Sastra mencari keberadaan Raina tapi perempuan itu sama sekali tak bisa ia temukan. 

Dari kelas, hingga sekarang gudang sekolah. Semua Sastra sudah kunjungi tapi Raina tetap tak ada.

"Argh.. nyusahin banget lo! Dimana lo Rain?!" Geram Sastra kesal sambil mengacak rambutnya.

Terlintas suatu tempat di pikirannya membuat Sastra diam lalu menjentikkan jarinya.

"Bego! Kenapa lo gak mikir dia disana Sastra?!" Tanyanya pada diri sendiri lalu bergegas pergi dari gudang sekolah.

×××

Wajah milik Dea yang tadinya kesal menjadi datar ketika melihat Raja mengangkat sesuatu di tangan kanannya.

Barusan ia ingin marah ketika melihat Raja lagi lagi mengetuk jendela nya apalagi cowok itu belum berganti pakaian sekolah. Namun ia urungkan saat Raja mengangkat sesuatu yang Dea tau itu apa. 

Dea berjalan membuka jendela kamar. Senyum mengembang di wajah tampan Raja.

"Nih, tadi gue beli ini" ucapnya sembari memberikan sebuah tas pada Dea lalu masuk kedalam kamar. 

Dea mengambil tas itu lalu melihat isinya. Wangi yang keluar dari makanan yang Raja bawa membuat perut Dea tiba tiba lapar.

"Kenapa bawa ini?" Tanya Dea sembari melirik Raja yang sedang menatap kearahnya.

"Pengen beliin lo, udah sana ambil mangkuk dulu" Jawab Raja membuat Dea tersenyum tipis lalu mengangguk singkat.

Saat Dea hendak keluar, ia terlebih dahulu menaruh apa yang dibawa oleh Raja di atas meja karena ia takut orang rumah curiga dari mana ia mendapatkan makanan itu.

Sedangkan Raja yang menunggu memilih untuk duduk di atas kasur sembari melihat lihat hingga tak lama terdengar suara pintu kamar terbuka.

"Nih mangkuknya" Ucap Dea sembari meletakkan mangkuk yang ia bawa di atas meja.

Mendengar suara Dea, Raja segera bangun dari duduknya lalu berjalan mendekat.

"Mana gue yang bukain" Raja mengambil mangkuk yang Dea bawa lalu membuka sup tomat kesukaan mereka.

"Belinya banyak banget" Ujar Dea ketika melihat kedua mangkuk yang ia bawa sudah penuh tapi masih tersisa dua bungkus yang belum di buka.

"Iya beli empat. Untuk gue, lo, sama si kembar" Jawab Raja sembari melirik Dea sekilas. 

Dea hanya diam ketika mendengar jawaban Raja. Di dalam hatinya, Dea sangat senang mendengar kata 'Si kembar' yang keluar dari mulut Raja. Tapi, berbeda dengan wajahnya yang tampak biasa saja.

"O-oh, ya udah. Yuk makan" Ajak Dea.

Raja mengangguk dan mulai duduk di atas karpet berbulu yang ada di kamar Dea. Entah mengapa Raja merasa bahagia saat ini. Dapat makan bersama dengan Dea setelah beberapa hari tak bersama membuat hatinya merasa hangat.  

"Ja" Panggil Dea ketika makanan miliknya sudah habis dengan cepat.

Raja berdeham pelan sembari melirik Dea sekilas lalu melanjutkan memakan supnya yang masih tersisa.

"Ja, coba deh liat gue" Suruh Dea.

Raja memberhentikan aktivitas makannya lalu melihat Dea. Alisnya terangkat sebelah, bingung.

"Udah gue liat, kenapa?" Tanya Raja santai lalu kembali memakan supnya.

"Ish! Benerin! Coba deh perhatiin baik baik" Suruh Dea lagi.

DEARAJA [REVISI]Where stories live. Discover now