Prolog

182 30 9
                                    

"Lo tau gak, Na? Kalau sebenernya semua makanan yang kita makan itu enak semua."

"Tau lah. Kalau gak enak, gak akan gue makan."

Haechan terkekeh. "Lo suka sama makanannya?" Tanya Haechan.

Hina mengangguk. "Makasih, ya. Nanti kalau misalkan kita keluar malam-malam lagi, gue yang bayar deh."

Haechan tertawa. "Gak usah. Gue aja yang bayar."

"Lo gitu terus, ah. Kan, jadi gak enak gue."

Haechan tersenyum. "Ya udah, habisin makanannya. Gue mau bayar ke kasir." Haechan berdiri dari duduknya, menuju ke kasir untuk membayar.

Hina mengangguk, dia segera menghabiskan makanannya. Makannya terhenti begitu dia mendapatkan sebuah notifikasi di ponselnya. Hina segera meraih ponselnya, kemudian mengecek siapa yang mengirimnya pesan.

'Kamu dimana, Na? Jangan keluar malam-malam terus. Kalau mau keluar, bilang aku ya'

Hina mengerutkan keningnya, kemudian menghela napas. Dia membalas pesan itu.

'Iya, bentar lagi pulang' -Hina

Hina hendak melanjutkan kembali makan makanan miliknya. Tapi Jaemin kembali mengirimnya pesan.

'Kamu milikku. Jangan terus keluar malam bersama dengan Haechan!'

***

JANGAN LUPA VOTE, KOMEN, SHARE

Bersambung...

4 PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang