3. Hina & Renjun

95 29 25
                                    

Hina mendudukkan dirinya di atas kursi. Hina menghela napas, kemudian menidurkan kepalanya di atas meja.

"Kenapa, Na? Kayak yang kecapekan gitu," kata Karina yang baru saja datang.

"Haechan ngambek sama gue cuma gara-gara gue ngambek juga. Lah dia malah ngambek balik. Aneh jadi cowok," keluh Hina.

"Oh kirain lagi ada masalah sama Jaemin, hehe."

Hina menggelengkan kepalanya. "Gue sama Jaemin mah gak pernah ada masalah. Selalu lancar kayak jalan tol," jawab Hina.

"Gue saranin lo jangan terlalu deket amat sama Haechan. Dia mencurigakan, kata gue."

Hina menghela napas. "Dia baik, kok. Gue deket sama dia. Jadi gue lebih tau dia gimana," jawab Hina. "Lo tenang aja, ya."

"Hinaaa."

Hina dan Karina menolehkan kepalanya ketika ada seseorang yang memanggilnya. Ternyata itu Renjun.

"Kenapa, Jun?"

"Temenin gue hari ini."

Hina mengerutkan keningnya. "Temenin apa?" Tanya Hina bingung.

"Gue ada ekskul band hari ini. Jadi sebentar aja lo temenin gue dan rekam gue, udah itu lo posting di Instagram. Lo punya kenalan cewek-cewek cantik, kan? Siapa tau ada yang tertarik saat liat gue main band."

Hina terlihat berpikir. "Boleh, deh. Gue juga mau liat sekeren apa band sekolah kita." Hina tersenyum miring.

"Kalau liat di video, sih, kayak keren banget, ya. Tapi kita gak tau apa itu editan atau asli. Jadi gue juga ikut. Boleh, ya?" Sekarang Karina yang berbicara.

"Enggak mau. Cuma Hina aja yang gue butuhin."

"Butuhin apa?"

Ketiganya menoleh pada sumber suara. Ah sudah diduga itu Jaemin.

"Jangan salah paham dulu, Bro. Gue pinjem Hina-nya sebentar aja, ya. Beneran sebentar, deh. Sekitar sepuluh menit, deh, beneran."

"Gak boleh!"

"Jaemin..." Hina memberi tatapan tegasnya pada Jaemin. "Aku punya hak buat bergaul sama siapa aja. Jangan ngatur aku terus, ya. Aku mohon."

***

Akhirnya Jaemin mengalah, dia memperbolehkan Hina untuk ikut Renjun ekskul band.

"Wow, keren." Hina terkesima melihat ruang band yang bersih dan rapih.

"Mau coba main?" Tawar Renjun.

Hina menggelengkan kepalanya. "Gak bakat gue."

"Gue ajarin. Belajar keyboard aja. Menurut gue, itu paling gampang." Renjun duduk di kursi depan keyboard.

Sebenarnya posisi Renjun sendiri itu adalah vokalis. Tapi dia juga bisa bermain beberapa alat musik, salah satunya keyboard.

Renjun mulai memainkan keyboardnya. Renjun dikenal sebagai murid yang malas. Tugas tidak selalu dikerjakan dan beberapa kali bolos sekolah. Yang dia suka hanya game, seni, dan musik. Dari ketiganya itu Renjun memang berbakat sampai Hina tidak bisa berhenti memuji bakat Renjun.

"Keren banget," puji Hina.

"Keren, kan? Lo mau gue ajarin gak?"

Hina terdiam untuk berpikir. "Ajarin gue sedikit aja. Gapapa, deh." Hina menghampiri Renjun.

Renjun berdiri dari duduknya. Mempersilahkan Hina untuk duduk di tempat pemain keyboard. Renjun mengajari Hina mulai dari lagu yang paling mudah, dan Hina bisa melakukannya walau hanya sampai setengah lagu.

"Seru banget. Lain kali ajarin gue lagi, ya?"

Renjun mengangguk. "Kalau ada waktu."

"Eh, ini kenapa, sih? Anak-anak band pada belum dateng. Udah sejam nih nunggu mereka," omel Renjun.

"Coba liat grup band lo. Siapa tau ada info," kata Hina.

"Udah. Katanya, sih, OTW."

"Ya udah, tunggu aja. Oh iya, gue udah rekam lo pas main keyboard tadi terus masukin ke story Instagram. Gak ada yang minta nomor lo, hahaha. Yang ada malah nyangka lo pacar gue."

Renjun berdecak. "Lo kasih tau, kan, kalau gue itu sahabat lo?"

Hina mengangguk. "Iya. Tapi sampai sekarang belum ada yang minta nomor lo."

"Tunggu aja, Na. Ya kali cowok ganteng kayak gue gak ada yang mau, sih?"

Hina tersenyum, kemudian menepuk-nepuk pundak Renjun. "Gue yakin bentar lagi bakal ada yang DM gue dan minta nomor lo. Sabar aja, ya."

***

Hina bertepuk tangan saat penampilan Renjun dan para anggota band lainnya selesai. Band yang bernamakan 'S.W.A.G' dari sekolah SMA Mariana ini memang dikenal keren dalam menampilkan musik yang dibawanya.

"Gue keren, kan, Na?" Yangyang mengibaskan rambutnya, kemudian memberikan satu kedipan mata pada Hina.

Hina terkekeh. "Semuanya keren."

"Jaemin mana?" Chenle, dia juga anggota band S.W.A.G

"Dia udah pulang," jawab Hina.

"Wah, jadi dia biarin lo bareng kita-kita nih?" Hendery, dia nampak terkejut.

Hina mengangguk. "Kenapa? Pasti terheran-heran."

Renjun merangkul bahu Hina. "Gue harus anter Hina pulang. Gue pulang dulu, ya."

"Eh, Hina sama gue aja," kata Yangyang.

"Jangan. Sama gue lebih aman," sela Hendery.

"Gue duluan." Chenle keluar dari ruang band. Dia pening mendengar keributan ini.

Hina menghela napas, kemudian tersenyum. "Makasih. Tapi gue udah biasa sama Renjun. Jadi gue lebih nyaman sama Renjun," tolak Hina sehalus mungkin.

Renjun menganggukkan kepalanya. "Liat, kan? Ya udah, yuk, Na. Cepet kita pulang."

Hina mengangguk. "Iya, ayo."

***

TERIMA KASIH

Adakah kapal renjun-hina? Mereka cuma sahabat aja, kok😀

Renjun as anak band.

Kasih tau kalau ada typo, kesalahan atau ada bagian yang seperti meniru karya orang lain.

JANGAN LUPA, VOTE, COMMENT, SHARE


4 PangeranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang