59. Menjenguk Jagoan Ku

2.4K 109 14
                                    

" Sayang, makan dulu. " ujar Reihan sembari dirinya mulai menyuapi ku dengan bubur yang di bawa bik Selma ke rumah sakit bersama dengan Armand.

" para pengawal dan pelayan sebenarnya sangat ingin menengok mu dan jagoan. Tapi pihak rumah sakit pasti melarang jika terlalu banyak orang. " ujar Armand.

Saat dirinya baru datang di rumah sakit, bik Selma langsung memeluk ku dan menangis. Karena beliau tahu bagaimana lamanya aku tidur dan keadaan ku juga Reihan selama ini.

" hm, tak apa. Aku mengerti. Jika mereka semua datang, pasti akan heboh. Justru akan menganggu pasien lain. " ucap ku mengangguk di sela - sela aktivitas makan ku dengan Reihan.

Armand dan bik Selma pun mulai memandang ku yang tengah makan saat ini. Dan hal itu mengusik batin Reihan tak nyaman saat Armand juga ikut memandang ke arah diri ku. Dirinya tak masalah jika bik Selma memandang ku. Yang menjadi masalah adalah Armand juga ikut memandang ku dengan lekat.

" Hei. Jaga matamu. " ketus Reihan pada Armand. Dan membuat Armand mendengus.

" apa sih? "

" kau yang apa. Kenapa harus memandang istri ku seperti itu? Jauhkan tatapan mu dari istri ku. " tegur Reihan tak suka. Dan membuat ku mengelus pipi Reihan perlahan menggunakan tangan ku yang tak di infus.

*****

" jangan marah - marah Dad. Mom gak suka. Bukannya dad tau itu? " ucap ku lembut. Dan ulah ku ini berhasil membuat Reihan menoleh ke arah ku dengan segera.

" apa katamu sayang? " tanya dirinya tertegun. Tak terbiasa mendengar panggilan mom dan dan yang baru saja ku ucapkan.

" jangan marah - marah Dad. Mom gak suka. " ulang ku dengan senyuman yang tak luntur dari wajah ku saat ini.

Dan berhasil membuat Reihan mencuri kecupan di bibir ku. Ulah reihan yang mengecup bibir ku tiba - tiba ini membuat wajah ku langsung terasa panas dan aku yakin warna pipi ku saat ini akan menjadi merona. Pasalnya saat ini kami tengah di pandangi oleh bik Selma dan Armand.

" kau menyuruh ku jangan memandang Alna, Tapi kau malah berbuat mesum di depan ku dan bik Selma. Apa - apaan itu? " keluh Armand dan membuat ku tertawa.

" wajar saja. Dia istri ku dan bukan istri mu. " sentak Reihan tak suka.

Sembari dirinya memandang Armand dengan tatapan tajam sebelum beganti dengan tatapan lembut untuk memandang ku.

" kau mau panggilan dad dan mom sayang? " tanya Reihan mengelus pinggang ku pelan.

Tatapan juga nada suara reihan saat ini jauh berubah di banding saat dirinya Bicara dengan Armand barusan. Jika Reihan tadi bicara dengan nada ketus dan rasa tak suka sangat tersirat dari ucapannya, justru dengan ku sangat berbeda. Dirinya begitu lembut dengan tatapan meneduhkan.

" iya. Boleh? " tanya ku perlahan. Dan membuat dirinya mengangguk.

" Tentu sayang. Apa pun ingin mu akan aku penuhi. " jawabnya dan berhasil membuat kami berdua kini saling berpandangan dengan senyum yang menghiasi wajah kami berdua.

" hahhh. Tiba - tiba mata ku sakit. "  ujar Armand dan hanya di balas dengan tatapan mematikan oleh Reihan.

" tak usah berisik. " desis Reihan tajam.

" kalian berdua ini kenapa suka sekali ribut? Kau juga Ar, jangan usil pada Reihan. Kau tau betul dia bagaimana jika menyangkut Alna. " tegur bik Selma sedikit lelah dengan ke dua pria dewasa ini. Karena mereka berdua akan berubah menjadi anak kecil jika sudah seperti ini.

" biarkan saja mereka, bik. " ucap ku. Perdebatan kecil mereka berdua saat ini jujur saja, menjadi hiburan tersendiri untuk diri ku.

*****

Mr. TSUNDERE BASTARD (Completed)Where stories live. Discover now