54. Insiden

1.9K 171 14
                                    

Di sekolah, Zora lebih banyak diem. Yang biasanya dia males banget ngerjain tugas, tapi kali ini nggak. Dia ngerjain tugas lebih cepet daripada temennya yang lain.

Selesai ngerjain tugas, dia milih tidur atau dengerin lagu pakai earphone. Nggak peduli sama guru di depannya yang bisa aja ngomelin dia gara-gara dengerin lagu di waktu jam pelajaran.

Kondisi fisiknya udah mulai membaik, luka lebamnya udah hilang. Bibirnya juga udah sembuh, jadi sekarang dia nggak perlu pakai masker lagi.

Krystal sama Una nggak bisa lepas pandangan dari Zora. Sampai Una minta tukeran tempat duduk sama temennya cuma buat nemenin Zora. Krystal ngerasa Zora berubah drastis, tapi dia nggak tau kenapa. Dia dapat kabar dari Xavier kalau kemarin Zora sempet berantem sama Rei, tapi Xavier nggak ngasih tau kelanjutannya gimana karena dia sendiri nggak tau.

Una udah nanya beberapa kali ke Zora, tapi yang didapat cuma gelengan kepala. Atau Zora cuma bilang gapapa, seterusnya dia diem aja.

"Gue gapapa, cuma kurang tidur semalem," kata Zora natap dua temennya yang masih khawatir sama dia. Zora ngasih senyuman, niatnya mau bikin temennya percaya kalau dia baik-baik aja.

Zora nyimpen buku tugasnya di kolong meja. Guru udah keluar kelas, dan murid-murid lagi nunggu bel istirahat bunyi. Zora narik kepalanya di atas meja, tangannya dia pakai buat jadi alas.

Bel istirahat bunyi, murid-murid mulai keluar kelas buru-buru takut nggak kebagian kursi di kantin. Zora masih tidur, dan nggak keganggu sama sekali sama suara berisik dari murid-murid yang lain.

Krystal sama Una mutusin buat ke kantin berdua aja. Mereka nggak bangunin Zora karena sebelumnya Zora minta jangan dibangunin kalau udah bel istirahat.

Di depan kelas, ada Xavier yang baru aja mau masuk. "Mana Zora?" tanya Xavier.

"Tidur," kata Una.

"Ke kantin aja, yuk," ajak Krystal.

Xavier ngangguk, "Duluan aja, gue mau liat Zora dulu," kata Xavier.

Krystal sama Una ngangguk, trus mereka ninggalin Xavier yang lagi duduk di samping Zora sambil natap wajah adiknya.

Xavier ngusap kepala Zora, nyingkirin rambut yang nutupin wajahnya. Xavier tau kalau udah pasti nggak bakal nggak terjadi apa-apa setelah mereka pulang waktu itu. Di kelas tadi, Xavier nuntut jawaban ke Rei soal Zora. Tapi Rei cuma jawab seadanya, malah terkesan nggak peduli.

"Maaf karena gue nggak bisa jaga lo waktu itu," kata Xavier. Dia genggam tangan Zora pelan-pelan biar nggak ganggu Zora tidur. "Seharusnya gue nahan lo waktu itu, seharusnya gue yang bawa lo, bukan Rei," kata Xavier.

Xavier ikut naro kepalanya di atas meja, natap wajah Zora dari samping. Sekarang keadaan sunyi, nggak ada satu murid selain mereka berdua di kelas itu.

Di kantin, Krystal sama Una gabung sama Rizky, Leon sama Rei. Bikin atensi beberapa orang di kantin ngarah ke mereka berdua.

Rei natap Una, "Mana cewek gue?" tanya Rei.

Una ngangkat sebelah alisnya, ngerasa bingung sama pertanyaan Rei. Karena sebelumnya Rei nggak pernah nyebut Zora pakai panggilan 'Cewek gue'.

Una rolling eyes ngeliat raut wajah Rei, "Di kelas, sama Vier," kata Una trus ngambil kentang goreng punya Leon dan langsung dia makan.

"Bayar!" Leon narik piring kentang gorengnya, nggak sudi kalau dimakan sama Una.

"Berapa, sih, harga kentang lo yang nggak seberapa ini?!" sewot Una ngeluarin dompetnya, ngambil ancang-ancang buat bayar kentang Leon yang dia makan satu biji.

[I] 𝐎𝐙𝐎𝐑𝐄𝐈 [ ✓ ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang