9. Ketemu Lagi

831 119 22
                                    

29 Mei 2021

DIHARAPKAN UNTUK MEMBERIKAN BINTANG TERLEBIH DAHULU!! HARGAI PENULIS!! LAGI SAKIT TETAP UPDATE LOH!!

.

.

.

Kinan menutup laptopnya setelah selesai membuat CV untuk ia melamar kerja di suatu perusahaan.
Dia akan bekerja lagi setelah lama tak bekerja.

Menutup tirai jendela, Kinan beranjak duduk diatas kasur untuk mengistirahatkan tubuhnya yang pegal-pegal karena terduduk lama di kursi. Jika kalian pikir Kinan akan mengerjakan dengan cepat itu salah. Kinan itu tipe orang yang akan membuka laptop tapi tidak segera menyelesaikan. Namun dia akan melihat film anime terlebih dahulu baru dia akan mengerjakan sesuatu yang jadi niatnya.

Kinan Meraih ponselnya yang tergeletak disampingnya untuk menghubungi seseorang. Menempelkan di telinga kanannya.

"Hallo Lin," sapa Kinan mendengar sambungan teleponnya sampai pada Linda.

"Iya, ada apa?" tanya Linda di seberang sana.

"Sibuk nggak besok?" tanya Kinan.

"Sibuk Kin, kenapa memangnya?" Linda menjawab.

"Besok anterin aku ke pabrik kaos tangan buat ngelamar kerja," urai Kinan perihal menelepon di malam hari. Kinan akan mengajak Linda untuk ikut dengannya esok hari. Dia tidak nyaman jika pergi sendirian. Takut seperti sapi ompong, karena tidak tahu jalan.

"Lah kamu mau jadi apa?!" Seru Linda bertanya.

"Tadi aku dibilangin sama teman aku, katanya ada lowongan kerja di bagian staf keuangan." Kinan menjelaskan bahwa dia diberi informasi oleh salah satu temannya jika pabrik sarung tangan membutuhkan staf di bagian keuangan.

"Terus?"

"Ya aku mau nyoba daftar, siapa tahu rezeki." Kinan berdecak mendengar pertanyaan dari Linda terus menerus.

"Oh gitu, ya sudah kamu lamar aja kesana."

"Kamu mau nggak nganterin?" pinta Kinan bertanya apakah mau mengantarkannya tidak.

"Nggak bisa aku, Kin. Kemarin aku sudah minta cuti, masa minta lagi?!" ungkap Linda menolak ajakan Kinan.

"Jam istirahat aja deh, gimana? Nanti aku jemput di tempat kerjamu," ucap Kinan akan menjemput Linda di tempat kerjanya.

"Maaf banget Kin, di perusahaan nggak boleh keluar. Semua karyawan harus makan di kantin. Dan kamu 'kan sudah tau bos aku galaknya seperti mama mertua. Jadi takut woy!"

Linda tetap menolak ajakan Kinan. Bukannya dia tidak mau mengantar Kinan, tetapi dia sudah kerja. Memang dulu dia dan Kinan selalu bersama, tetapi ini sudah beda. Dia sudah berkerja sebagai wanita karir yang harus selalu siap kapanpun itu.

"Ya terus aku gimana?" lirih Kinan bersedih karena tidak ada yang mengantarnya ke sana.

"Kamu 'kan bisa kesana sama yang lain," ucap Linda menyuruh Kinan untuk pergi bersama temannya yang lain. Linda tahu jika teman Kinan itu banyak, bukan dia saja. Tetapi dialah yang hampir setiap hari bersama selama di perkuliahan.

"Aku sukanya dianter kamu!" Kinan mencebikkan bibirnya sedih. Dia itu sudah sangat nyaman berteman dengan Linda. Meskipun suka ceplas-ceplos, Kinan tetap suka berteman dengan Linda. Karena Linda itu tidak banyak settingan seperti teman-teman yang lain. Apalagi bermulut banyak. Kinan  sangat tau Linda bukanlah seperti itu.

"Aku masih sayang perkejaan Kin," kekeh Linda memberikan pengertian kepada Kinan agar mengerti dengannya.

Kinan menekuk bibirnya ke bawah. Dengan berat hati Kinan pun mengalah. "Yaudah, besok aku kesana sendiri aja."

Married With PoliceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang