Hafidzah dan Bimbang

1.5K 162 10
                                    

*Memberi tulip kuning kepada seseorang melambangkan cinta tapi tidak berbalas atau di tolak ya gess, sepengetahuan aku sih gitu.

Typo bilang!

_____HAPPY READING____


Hafidzah dibuat syok oleh Stevan yang tiba-tiba menyatakan perasaanya pada saat hari ulang tahunnya satu minggu lalu. Sudah lama pula Hafidzah tidak melihat batang hidung Stevan di kampusnya, katanya Stevan mengambil cuti selama dua minggu.

Gadis itu bersyukur karena Stevan tidak masuk. Setelah bertemu di taman beberapa waktu lalu, ia memang belum ingin bertemu dengan lelaki itu.

"Selamat ulang tahun mahasiswi paling nyebelin di FH," ucap Stevan saat Hafidzah datang menghampirinya sambil menyerahkan bunga yang tadi ia beli bersama keponakannya.

"Makasii banyak pa, jadi ngerepotin bapak

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Makasii banyak pa, jadi ngerepotin bapak." Hafidzah menatap bunga di tangan dosennya berbinar, ia pastikan bunga itu untuk dirinya. "Saya enggak nyebelin, btw," tambah gadis itu.

"Suka?" tanya Stevan saat Hafidzah mengambil alih bunga dari tangannya.

"Banget."

"Saya mau jujur sama kamu, Zah."

"Hah? jujur tentang apa? Bapak pernah boong sama saya?"

Stevan menggeleng pelan sambil tersenyum. "Saya enggak pernah bohong sama kamu," ujarnya.

"Terus, tentang apa?" tanya Stevan tampa melihat lawan bicaranya, gadis itu sibuk mencium bau bunga itu.

"Perasaan."

Pupil mata Gadis itu melebar mendengar ucapan Stevan, replek Hafidzah melirik Stevan yang sedang mengeluarkan sesuatu dari kantong celananya, sebuah kotak cincin berwarna merah maroon.

Hafidzah mengernyit pelan, ia menatap Stevan meminta penjelasan dari lelaki itu.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
My GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang