weird.

75 37 17
                                    

"Aku bingung dengan perasaanku sendiri, takutnya di akhir ternyata diriku menge Prank Hatiku sendiri. Jadi aku tidak boleh banyak berfikir berlebihan-
..............




HAIKAL

Kami menyisiri jalan kampung yang padat rumah, masih ada beberapa sawah yang terhampar di jalan yang kami lalui. Aku melihat Rafif dan Suhaa yang mengobrol hingga berdebat tanpa henti.

"Itu si Sekar mantan lo yang ke-7, bisa-bisanya adek kelas ngelabrak gue!! Maki- maki gak karuan. Bisa-bisanya dia nuduh gue jadi penyebab kalian putus!! Ngadi-Ngadi aja tu mantan lo!!"Teriak Suhaa sambil menatap Rafif kesal.

"Etdah!! Mana gue tau!!!, lagian kenapa lo ga manggil gue sih! Kelas juga deket Atau telfon gue kan bisa!!"Balas Rafif sambil ikut kesal.

"Gasempat! Gamau tau!! Gue gamau terus-terusan gini. Udah ke berapa gue di labrak tanpa tau apa-apa gini!!!!. Kalo gue pacar lo pantes di labrak!! La ini apa?? Gue aja cuma sebatas temen. Bisa-bisanya di maki-maki sampe harus beradu debat. Capek gue, jujur!!" Ungkap Suhaa kesal.

Rafif menyibak rambut lurusnya ke belakang. "Emang lo mau jadi pacar gue?" Tanyanya sambil berjalan di depan Suhaa dan menatapnya serius.

Suhaa menampar pipi Rafif dengan keras "Berengsek lo" Ucapnya melanjutkan jalan sambil menyeringai, tanpa sengaja bahu Suhaa menyenggol bahu Rafif dengan keras.

Byurrrr..... Rafif terjungkal dengan Aesthetic, masuk ke dalam sungai irigasi. Mukanya tampak segar dan malah menikmati. Seakan dia belum mandi selama 1 bulan.

................ Kami terdiam, lalu cekikikan dan tertawa lepas. Suhaa yang berjalan di depan tidak menyadari apa yang dia perbuat. Aku dan Daffa segera turun untuk menolong Rafif, yang malah terlentang sambil terus menyibak rambut basah.

Suhaa yang terus berjalan kedepan mulai menyadari bahwa kami tidak ada di belakangnya. Dia terkejut seketika, matanya terbelalak tepat saat dia menengok. Tanpa pikir panjang dia langsung berlari menghampiri Rafif yang terduduk di tengah-tengah kami.

"Rafif!!!!! lo gpp??" Ucap Suhaa panik sambil menyentuh kaki Rafif yang dia selonjorkan ke depan.

Rafif yang tiba-tiba saja tidak berekspresi hanya menyibak rambut basahnya kebelakang. Dilihatnya tas bertuliskan -our times- yang basah kuyup, lalu Rafif mulai membuka tasnya, buku pun tak ada yang terselamatkan.

"Mampus, gue bakal gagal ujian"Ucapnya sambil menatap Suhaa tajam. Suhaa yang merasa sangat bersalah menatap Rafif balik seakan ingin memeluk Rafif.

Kami bertiga hanya menyaksikan mereka. Seperti kisah romantis di penghujung hari. Aku hanya merespon senyum kecut lalu mengalihkan pandanganku dengan cepat. "Ayo balik" Ucapku sambil membawakan tas Rafif yang basah kuyup.

○▪︎○▪︎○▪︎○▪︎○▪︎○▪︎○▪︎○▪︎○

SUHAA

"Masuk aja ke dalem"Ucap Mbok Jeje setelah melihatku memasuki pintu gerbang.

Aku tersenyum lalu memasuki rumah Rafif, begitu masuk langsung terlihat dekor mewah yang memancar di setiap sudut ruangan. Aku menaiki tangga perlahan sambil melihat sekeliling. Hemmm..sungguh tidak bisa di bandingkan dengan rumahku.

Sampailah aku di lantai 3, Rooftop seluas kurang lebih 20 x 20 m. Dari sudut ke sudut di lapisi pagar besi dan jaring karena selain di jadikan kamar, tempat ini juga di jadikan tempat latihan basket khusus untuk Rafif. Tempat inilah Basecam terbaik kami ber 5. Dari sini kami bisa melihat pemandangan indah membentang. Kadang kami bersama-sama menyaksikan Sunset yang tenggelam di timur kami.

ADD STORY [REVISI]Where stories live. Discover now