H-5 EXAM

51 30 19
                                    

"Kenapa aku mencari dan memikirkanmu ketika kamu tidak hadir? Kenapa aku tidak mencari dan memikirkan yang lain ketika mereka tidak hadir?"
.....................

10.00 WIB

Jam ke 2 akhirnya di mulai, Pelajaran sejarah yang berisi 80 % cerita tentang kehidupan pribadi Bu Gani dan 20% Tugas. Cerita yang beragam mulai dari tetangganya yang suka pinjem duit sampai mertuanya yang suka ngatur-ngatur. Kisah nya selalu bisa membuat kelas jadi suasana paling membuat mata terkantuk-kantuk. Tapi bu Gani ini adalah guru terbaik no. 3 di antara guru-guru lainnya setelah guru Seni Budaya dan Olahraga. 1 hari sebelum Ujian, kami di bagikan bocoran 60 % soal yang akan keluar, meskipun malamnya kami harus lembur dengan Sks(sistem kebut semalam) beruntungnya kami selalu dapat Nilai 70 ke atas. Setiap pelajaran di mulai kami akan di Absen. Apabila setiap meja tidak ada buku paket maka akan di beri hukuman merangkum buku paket dengan tenggat waktu 2 hari.

Setelah beberapa kali menguap seperti Kudanil, ketap ketip seperti Daya ponsel yang sudah Low, Rani akhirnya tertidur di atas buku-buku yang berserakan. Meskipun kebanyakan murid pada tertidur, Bu Gani tetap asik bercerita, setidaknya ada beberapa murid yang memperhatikan yaitu anak-anak yang pintar dan cari perhatian.

Rekor untuk pertamakalinya ketika aku tidak mengantuk hari ini. Pada 2 jam pelajaran Sejarah yang serasa 4 Jam pelajaran Bahasa Indonesia ini. Karena aku yang terus terpikirkan Haikal yang tidak kujumpai Pagi tadi. Aku memikirkan keberadaannya, serta keadaanya.

Tanpa pikir panjang aku langsung meraih ponselku di dalam loker meja, ku buka Room Chat Haikal:

(10.30) Suhaa= Haikal Lo dmn?

10.31 .....

10.50 .....

11.00 ....

Hingga pergantian jam Haikal tidak membalas pesanku. Apakah ada yang salah dari haikal? Ataukah masalah datang lagi? Aku terus bertanya pada dirisendiri tanpa tau jawabannya.

Pelajaran Sejarah yang akhirnya selesai,Bu Gani meninggalkan kelas dengan terburu-buru akibat Pak Hendri- Guru Seni Budaya telah menunggu di Ambang pintu sambil menkode kepada Bu Gani yang sudah melewati jam pelajaran yg seharusnya.

Pak Hendri masuk dengan senyum sumringah. Menyapa kami dengan bersemangat. Murid di kelas yang awalnya pada tiduran di atas meja, begitu pak Hendri datang langsung bangun mukanya pada seger-seger seolah habis mandi.

"Oke anak-anak!! Karena tugas ke-3 kita sudah selesai, udah pada ngumpulin semua. Tugas akhir kita mulai ya!!. Jadi Tugas akhir ini kalian bakalan bapak kasih tugas Gambar bebas sesuka sampeyan, Bapak mau kalian meng-Ekspresikan emosi kalian di dalam gambar itu. Tunjukkan kemampuan kalian. Karna yang paling bagus akan di jadikan pajangan di pameran kelulusan. Waktunya 2 minggu. Bapak harap kalian bisa secara penuh menuangkan Kreatifitas kalian, karena ini merupakan Tugas terakhir di semester 1 ini. Hari ini kalian boleh nggambar di mana aja di lingkup sekolah ini. Karena bapak ada Rapat. Jangan sampai mengganggu kelas lain,tolong di kondisikan. Ketua kelas tolong di atur ya!!!. Bapak tinggal dulu". Ucap Pak hendri yang menjelaskan pelan lalu berlalu dengan segera.

Suasana keras mendadak ricuh, lalu satu persatu siswa keluar mencari tempat sejuk untuk menggambar. Ada yang ke pinggir lapangan basket, kantin, perpustakaan, pinggir lapangan futsal, pinggir lapangan voli, ada juga yang pada mager di depan kelas. Suasana Impian yang bakal di rindukan.

Rani memilih tetap di kelas. Aku yang sudah terlalu jenuh dengan ocehan Bu Gani tadi akhirnya memutuskan untuk ke Perpustakaan. Setidaknya suasananya bisa tenang. Bisa Fokus untuk menggambar.

Aku membuka pintu Perpus dengan tenang sambil menenteng buku gambar dan pensil, betapa terkejutnya aku melihat Haikal yang duduk di antara siswa lainnya di meja melingkar perpus. Aku yang salah tingkah karena jadi pandangan mereka, langsung kugerakkan kakiku dengan cepat hingga sampai ke balik Rak buku besar yang menyekat ruangan.  Di meja pojok tepat di Jendela besar akhirnya aku memilih tempat.

Aku menatap keluar jendela sambil membuka halaman ke 5 dari buku gambarku. Diluar jendela terhampar lapangan basket yang ramai karena pelajaran olahraga. Sesekali aku menengok Haikal dari balik rak besar yang berisi buku-buku ini. Lalu aku segera fokus lagi ke buku gambarku sambil mulai menggambar dengan pensil.

Setidaknya aku sedikit tenang karena sudah melihat Haikal. Akhirnya aku bisa sedikit fokus. Kugerakkan jari-jariku. Sambil menyingkronkan dengan pikiranku.

Tok,tok  di buku gambarku tiba-tiba saja terdapat bayangan hitam, lalu aku mendengar ketukan keras dari jendela. Rafif dengan senyumnya menyapaku sambil melambaikan tangannya.

Aku tersenyum balik sambil menggerak-gerakkan tangan. Rafif kemudian berkata "lihat gue!" Dia kemudian melakukan melakukan one shot ke ring basket. Dan tentu saja, Masuk.

Rafif tersenyum kemudian kembali ke perkumpulan siswa yang lain sambil melambaikan tangan. Apa tujuannya? Batinku.

Aku kemuadian kembali ke buku gambarku lalu fokus kembali. Terdengar suara penutupan dari kumpulan Haikal tadi. Kutengok sesaat, ternyata Haikal telah pergi.

"Suhaa" Ucap seseorang dari belakangku. Saat aku menengok, ya benar. Orang itu adalah Haikal. Dia dengan seragam olahraga, duduk di kursi sebelahku.

Aku tersenyum begitu dia duduk. Muka Haikal yang Dingin, tampan tersorot matahari yang masuk di sela-sela jendela perpus ini, Aura yang membuatku ingin terus menatapnya.

"Lo kemana aja kal ??" Tanyaku begitu dia duduk dan memandangku.

"Telat!! gue tadi terus disuruh ke ruang Bk, nggk boleh masuk kelas" Ucapnya sambil meletakkan buku Fisika di atas meja.

Aku terdiam seakan ingin menanyakan alasan dia terlambat namun aku tidak mengatakannya.

"Ohh, La lo disini ngapain kal. Gue liat mereka bukan anak kelas lo"Tanyaku penasaran.

"Anak olimpiade mereka dari kelas 10 sampe 12. Bsk bulan depan ada olimpiade lagi" Ucapnya dengan wajah santai.

"Emmm"ucapku sambil mengerutkan kening.

"Lo gambar apa? Kok mggk beraturan gitu?"Tanya Haikal sambil menyentuh gambarku.

"Ohh ini, belum jadi. Bsk aja liatnya kalo udah jadi"ucapku sambil menutup buku gambar.

Haikal mengeluarkan senyum yang jarang terlihat sebelumnya. "Jangan lupa nanti malem kita belajar bareng"Ucapnya lalu berdiri "Gue balik kelas dulu"Ucapnya sambil menepuk pundakku dan berlalu pergi.

Entah kenapa jantungku yang semula biasa saja jadi berdetak lebih cepat. Aku pikir aku tidak sehat.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

#justwriteit
Rabu,
9 Juni 2021

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 09, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

ADD STORY [REVISI]Where stories live. Discover now