biggie blunder.

58 33 14
                                    

"Gue pikir, gue adalah orang yang paling sial di dunia ini. Ternyata gue aja yang kurang bersyukur"
................

"Suhaa.. sebenernya gue.." Ucapnya sambil sedikit Ragu. "Gue mau nanya........permintaan gue yang kemarin, masih inget kan?" Lanjutnya sambil membalikkan kursi menuju ke arahku.

Jantungku mulai berdegup kencang. Aku mencoba biasa saja "Ohh yang waktu itu...hehehehe...ya ingett!!!"Ucapku sambil duduk di Kasurku. "Ada apa?lo ga minta gue nemenin makan seblak lagi kan?"Ucapku sambil mengeringkan rambutku yang basah sehabis keramas dengan handuk.

"Gue mau lo belajar bareng sama gue tiap malem sampe ujian kelulusan" Ucapnya dengan wajah dingin,lalu tersenyum kecil.

Jantungku mulai normal kembali "Itu permintaan lo? Seriuss??"Ucapku dengan nada tanya. Sekaligus lega.

"Iya" Jawab Haikal sangat singkat.

"Okeee!!! Tapi gue ada syarat!!" Ucapku sambil tersenyum jahat. "Lo harus cerita tentang semua masalah lo sama gue!!! Semuanyaa!! Gaada yang di sembunyiin!!" Ucapku sambil berteriak meminta kesepakatan.

Haikal terdiam, dia berjalan menuju Karpet Hitam di bawah kasurku. Dia memandangku dari bawah lalu bercerita. "Lo udah tau kan masalah keluarga gue???, dari awal juga gue sering cerita ke lo. Mulai dari perjodohan orang tua yang berakibat Ayah gue putus Kuliah, sementara Mama yang lulusan S1 jadi wanita karir sekaligus ibu rumah tangga. Sampe kelahiran adek gue, sebenernya keadaan keluarga gue nggk pernah baik-baik aja. Jujur gue kasihan banget sama mama gue!! Ayah gue yang selalu main tangan. Selalu berfikir Mama Egois dan lebih mentingin karir!!!!. Padahal seluruh orang di kampung ini juga tau kalo Ayah gue kerjaannya nggk pasti... Ayah tu bisa-bisanya bilang mau cerai terus sama Mama. Nggk mungkin kalo alasannya gara2 karir Mama. Kasihan sama adek gue masih kecil banget harus lebih tersiksa daripada gue" Haikal berbicara sambil mengepalkan kedua tangannya.

Aku mengangguk sesekali.

Haikal menurunkan nada bicaranya "Ayah juga sering banget balik Larut malem, akhir-akhir ini bahkan sampe pagi. Perginya nggk tau kemana. Menurut lo apa mungkin Ayah gue selingkuh?" Tanya Haikal sambil menatapku dengan mata berkaca-kaca. Wajahnya yang lebam di beberapa sudut, Ternyata selama ini aku salah mengira, Haikal tidak seberuntung itu.

Aku mengelus pundak Haikal, dia yang berusaha menahan tangis langsung pecah tersendu-sendu.

Haikal bercerita sampai terlelap di Bawahku. Aku mengambil selimut abu-abu lalu ku selimutkan di atasnya. Kulihat Wajah tampan Haikal yang di penuhi lebam, ku usap perlahan. Mengelus rambutnya dengan tenang lalu ku elus hidungnya yang mancung. Haikal terlihat yang terlihat sangat lelah. Tiba-tiba saja matanya terbuka. Tangannya menggenggam tanganku yang ada di hidungnya. Aku terkejut.

Krieekkk, pintuku terbuka sedikit kulihat mata kak Lisna muncul di antara rongga pintu yang terbuka.

Aku tersentak, lalu melepaskan gengaman Haikal dan bergegas naik ke Ranjangku. Lalu pura-pura tertidur.

Kudengar langkah kaki yang masuk, lalu berjalan keluar . Beberapa saat kemudian terdengar suara pintu kembali menutup . Aku tidak bergerak sama sekali. Aku takut mungkin Haikal akan mencari tahu alasan kenapa aku memegangnya seperti itu.

●○●○●○●○●○●○●○

Aku membuka mataku perlahan. Matahari yang muncul di sela-sela gorden tipis berwarna putih langsung menyadarkanku dengan cepat. Kutemukan selimut abu-abu menyelimutiku. Kubalikkan badan. Haikal sudah pergi.

ADD STORY [REVISI]Where stories live. Discover now