hide.

81 49 22
                                    

"Aku menyukai kesendirian, Tapi ketika bersama kalian, Kesendirian adalah profesi sampinganku"

..........

SUHAA

Pelajaran Sosiologi hampir selesai, Pak Gatot akhirnya menutup Sesi pelajaran hari ini dengan tenang. Berjalan dengan sedikit pincang sambil tersenyum, Tangan kanannya meraih Map biru lalu mengeluarkan lembaran kertas Nilai Tugas dan di letakkan di atas meja. Pak Gatot lalu menghilang di balik pintu kelas.

Randy, ketua kelas kami langsung membacakannya, dengan lantang. Respon para murid langsung memenuhi ruangan.

"Sumpah nilai gue turun lagi, padahal dah belajar. Pak Gatot pelit nilai"

"Remidi lagi"

"Njir gue di bawah 60!! Remidi lagi"

"Kelasnya santai banget, tapi nilai nggk pernah nyampai rata-rata"

"Dahlah yuk kantin aja!! Sosio?? Remidi?? pikir belakang"

Mendadak semua menjadi bodo amat, karena mau tidak mau mereka yang nilainya di bawah rata-rata harus ikut remidi. Hanya ada 5 Siswa yang beruntung dari Tugas Minggu lalu yang nilainya di atas 60.

"Suhaa, mau makan di kantin bareng?"Ucap Rani, teman semejaku sambil membereskan beberapa buku yang berserakan di meja.

Aku tersenyum, "Next time aja Ran!!"

"Oke" Jawabnya singkat. Rani dan teman-temanku yang lain segera meninggalkan kelas dengan cepat. Suasana kelas menjadi dingin, kosong, dan begitu hampa.

Rafif dan Daffa yang kelasnya bersebelahan denganku, tiba-tiba saja sudah berdiri di Ambang pintu.

Mereka memberikan kode Lambaian tangan agar aku segera menghampiri mereka. Aku segera menaruh senyum sambil membereskan mejaku.

Aku berjalan mendekat. Rafif dan Daffa langsung merangkulku bersamaan dengan tangan mereka, hingga aku merasa sedikit tercekik.

"Aaah!!! Santai dong kalian" Ucapku sambil mengendorkan tangan mereka yang berada di bahuku.

"Dasar cerewet!!"Pekik Rafif dan Daffa bersamaan.

Aku merasa tenang karena Jam Istirahat adalah saat terbaik ketika anak perempuan lebih mementingkan makanan mereka daripada Haikal dan Rafif. Hingga kami bisa berjalan santai tanpa ada gangguan dari Fans Fanatik Rafif dan Daffa.

Meskipun ada beberapa dari mereka yang tersisa. Mereka menatapku begitu tajam dari atas ujung kaki sampai ujung kepala. Tapi aku mengabaikannya. Rafif dan Daffa bahkan tidak melepas Rangkulan mereka di bahuku.

Kami terus berjalan melewati lorong-lorong kelas dengan percakapan ringan. Setelah kurang lebih 2 menit tibalah kami di Taman belakang sekolah. Tempat ternyaman di antara seluruh tempat di Sekolah. Rindangnya pepohohan di setiap sudut Taman, Angin sepoi-sepoi yang berhembus pelan di antara teriknya pertengahan hari ini. Di Gubuk kecil yang berada di tengah-tengah taman yang di bawahnya ada kolam ikan terapi sudah ada Haikal dan Fatimah yang saling terdiam dengan Buku Fisika di tangan mereka.

Kami segera mendatangi mereka lalu duduk melingkar dan saling menatap satu sama lain. Kecuali Haikal yang tetap fokus pada Buku miliknya.

"Kalian duduk berdua, malah sibuk masing-masing!! Ngobrol kek!! Jangan terlalu rajin!! Lo juga Kal jangan dingin-dingin amat sama Fatimah!!!" Ucapku pada Mereka yang duduk bersebelahan.

Haikal tiba-tiba saja menaruh bukunya, lalu menatapku tajam. "Belajar!! Dasar malas!! Minggu depan udah Ujian masih aja santai-santai" Pekik Haikal sambil pemukul kepalaku pelan dengan Buku Fisika yang dia pegang.

ADD STORY [REVISI]Место, где живут истории. Откройте их для себя