CHAPTER 5 || DIA?

8 4 0
                                    

>> CHAPTER 5 <<

BUDAYAKAN MEMBACA DAN JANGAN LUPA VOMMEN NYA!!

HAPPY READING!!

Setelah Jihan diperiksa sama dokter, karena dia sempat kejang-kejang. Mamanya tiba-tiba didatangi seorang pria.

Pria itu masuk ke dalam ruangan itu.

"Assalamu'alaikum."

Mendengar suara itu, Dina menoleh. Dia terkejut, mengapa pria itu datang disaat begini.

"Mau apa kamu lagi, enggak cukup kamu sudah membuat kami berdua sengsara? Kenapa ... K-kenapa kamu melakukan itu. Padahal aku sudah percaya sama dirimu, kenapa Kakak sebejat itu padaku?" jelas Dina dengan wajah kecewa dan sedih.

Kakak? Siapa pria ini sebenarnya?

"Maafkan aku, Din. Maafkan aku, kebejatanku sungguh sudah merenggut seluruh kebahagiaanmu. Gara-gara diriku, Andre meninggalkan kalian. Aku hanya ingin melihat dirimu dan anakku bahagia, walau tanpaku," jelas Pria itu. Mata Dina membulat, amarahnya kini sudah di puncak.

"APA? JIHAN KAMU BILANG ANAKMU? ENGGAK!! DIA BUKAN ANAKMU, DIA ADALAH ANAKKU DAN MAS ANDRE!" bentak Dina yang tidak terima Jihan disebut anak dari pria tersebut.

PLAAAKK!!

Dina menamparnya begitu keras, dia mencoba menyadarkan pria itu. Apa yang sudah ia perbuat selama ini. Pria itu tertegun, tamparan itu membuat dia sadar. Dia menerima tamparan pedas yang diberikan Dina.

Lalu, Pria tersebut mencoba mengulurkan tangannya, namun Dina langsung menepisnya dengan kasar. Dia tidak mau jika pria tersebut menyentuh Jihan, bahkan sehelai rambut pun. Jangankan menyentuh, untuk bertemu saja ia tidak memperizinkan.

"Kamu harus menerima fakta tersebut, Dina. Dia anakku, bukan anak Andri. Aku tau, pada masa itu aku sudah diluar kendali," ucap Pria itu mencoba meyakinkan Dina.

Dina terjatuh tak berdaya, padahal dia sudah mencoba melupakan kejadian itu. Seharusnya dia tau, kalau Jihan itu adalah anak dia. Seharusnya dari awal dia menggugurkan kandungannya pada masa itu. Tapi, dia tidak punya tekad untuk melakukannya dan rasa sayangnya terhadap Jihan sudah tidak bisa dibilang lagi.

"E-enggak mungkin .... Bagaimana bisa, huhu. Kenapa kamu melakukan itu padaku Kak Tio, kenapa? Aku sudah melupakanmu, sudah tidak ada rasa lagi, dan sudah sering kamu sakiti dulu. Apa tidak puas? Sekarang apa maumu? Asalkan kamu menjauh dari Aku dan Anakku, huhuhu," ucap Dina sambil menutup wajahnya. Dia menangis sejadi-jadinya.

Tio adalah mantan Dina pada masa kuliah. Dia adalah laki-laki bejat. Dia sudah menyakiti Dina, pada masa mereka pacaran. Bahkan, setelah Dina sudah memiliki suami pun dia tetap menyakitinya. Dia tidak menerima Dina bersama yang lain, selain dia.

"Maafkan aku, sungguh hanya ini yang bisa aku lakukan. Berikan aku kesempatan Din untuk memperbaiki kesalahanku. Aku tidak ingin melihat Jihan sedih, dan tersiksa lagi. Aku tau, kenapa kamu melarang Jihan untuk mencari Ayahnya. Karena kamu takut kalau dia akan menemukanku, iyakan?" tanya Tio.

Dina mengangguk, "A-aku enggak nerima kalau dia tau kamu adalah Ayahnya. A-aku takut dia bakalan menjauh dariku dan meninggalkanku. Sungguh, aku ini ibu yang buruk bagi Jihan," ucap Dina. Air matanya kini benar-benar tidak bisa dibendung.

Tio mendekat, dan mencoba memeluk Dina. Dina yang sadar bahwa Tio akan memeluknya langsung mendorongnya.

"Jangan sekali-kali kamu mencoba dekat denganku!! Apalagi mencoba bertemu dengan Jihan!! KELUAR!!" bentak Dina.

Assalamu'alaikum Jihan!  (On Going) Where stories live. Discover now