KING ALPHA 3 PEMBUKTIAN KEMAMPUAN

19K 2.6K 154
                                    

KING ALPHA 3

PEMBUKTIAN KEMAMPUAN

***

Jung Minhyung harus bergabung dengan para Ksatria yang berjaga malam. Sudah hampir tengah malam dan adiknya belum juga kembali.

Awalnya Jung Minhyung akan langsung tidur, kemudian Mark bicara padanya bahwa dirinya harus menunggu Jeno kembali. Mark mengkhawatirkan Eden dan Jeno, serigalanya itu sangat peka.

"Adik anda belum kembali, Pangeran Minhyung?" Belum ada 48 jam berada disini, Lee Minhyung sudah dihafal oleh banyak Ksatria.

"Siapa kau?!" Minhyung mendengar suara itu. Sarat akan tuduhan.

Pemuda itu hanya memberikan pin milik kerajaannya. Jeno dan Minhyung bertemu tatap. "Kau baik-baik saja?" Tanya Minhyung khawatir.

"Ya."

"Kau bilang akan segera kembali." Jung Minhyung mendesah lelah.

"Eden ingin jalan-jalan." Jeno mengambil Pin miliknya dari Ksatria yang berjaga.

Minhyung bicara pada mereka dengan ramah. Jeno melihat dari sudut lain. Kakaknya selalu bisa di andalkan.

"Masuk ke kamarmu." Jung Minhyung meminta pada sang Adik.

"Hyung, kau menunggu lama?" Jeno membuka pertanyaan.

"Tidak. Tenang saja." Jawab Minhyung. "Itu tidak lama." Pangeran Minhyung berjalan bersisian dengan adiknya, mengantarkan sang adik sampai di kamarnya. Menunggu sampai pintu tertutup baru kembali ke kamarnya sendiri.

***

Pagi harinya pelatihan bela diri khusus. Mereka harus akrab dengan senjata meski senjata utama ada pada Wolf mereka.

Jeno meletakkan kedua tangannya berpaut dibelakang punggungnya. Melihat semua pangeran terlihat sangat bersemangat dalam pelatihan. Dia tidak ada niat ikut bergabung dengan siapa pun termasuk sang kakak. Jung Minhyung sudah mendapat banyak teman yang terus mendekat sementara dirinya tidak punya siapa-siapa.

"Kau yang di sana," Guru Oh memanggilnya.

Membungkuk hormat, Jeno dapat merasakan aura Alpha yang kuat pada diri sang guru.

"Ku perhatikan sejak tadi kerjaanmu hanya melihat teman-temanmu beradaptasi dengan pedang. Kau tidak berlatih?" Tanya sang guru penuh kehati-hatian.

Jung Minhyung menengok ke arah adiknya, menatapnya cukup lama. Lagi-lagi dia harus bersabar karena tingkah adiknya yang selalu memancing emosi para guru.

"Tidak bisa pedang? Mau panah?" Oh Sehun menawarkan senjata yang lain.

Ketika dua senjata itu ada di tangan sang guru, Jeno mengambil keduanya. Mengarahkan busur panah ke arah pohon mangga yang baru berbuah. Panah menancap, mangga yang belum matang itu jatuh di depan seorang Tuan Muda.

Pedang yang ada di tangan kirinya di oper ke tangan kanan. Memasang kuda-kuda dan meminta gurunya menjadi rivalnya. Setiap gerakan Guru Oh mampu terbaca oleh bocah 17 tahun itu dengan cepat. Jeno menghindar, menyerang, menangkis setiap serangan yang diluncurkan sang guru.

Adu pedang terjadi sekitar 15 menit sampai akhirnya sang guru yang menghentikan. "Cukup!"

"Kemampuanmu sangat bagus. Aku tidak menyangka memiliki rival yang sanggup bertahan dari setiap seranganku." Puji Oh Sehun bangga.

Tidak di sangka, pemuda yang awalnya dia kira hanya main-main ternyata memiliki kemampuan di atas rata-rata remaja seusianya. Meski masih di bawah Sehun, kemampuan pemuda ini tidak bisa di anggap remeh.

THE KING ALPHA (NOMIN)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang