THE KING ALPHA (NOMIN)

KING ALPHA 8 SERANGAN

KING ALPHA 8

SERANGAN

***

**

*

Dalam kehidupan selalu ada sisi positif dan negatif, sisi penting dan tidak penting, keputusan utama dan hal yang harus diutamakan. Sebagai Werewolf tentu 4 kerajaan besar ini sangat amat paham tentang bahaya yang mengintai mereka. Meski sekarang tidak terjadi apa-apa, tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan, beberapa tahun atau berpuluh-puluh tahun setelah hari ini.

Ada berbagai macam cara yang dipelajari guna memperkuat diri, baik dalam pertahanan, kekuatan, maupun dari segi Sumber Daya serta Ilmu Pengetahuan. Semuanya penting, terutama orang-orang yang memiliki gelar dalam tatanan kerajaan.

Penyihir, para manusia biasa dan Werewolf yang tidak mau Shift dengan Wolf mereka karena perbedaan yang terlalu kentara, begitulah sebutan bagi mereka yang tidak bisa Shift dengan Wolfnya. Oleh karena itu Jaemin waktu itu terlihat takut dan gelisah, dia tidak mau menjadi bagian dari mereka yang mempelajari ilmu di luar nalar yang biasa disebut sebagai Ilmu Sihir.

Empat kerajaan selalu berusaha mendeteksi keberadaan para Penyihir di wilayah masing-masing. Mereka sangat pandai bersembunyi dan mengalihkan perhatian. Awalnya hanya diketahui dalam bentuk kelompok kecil, entah bagaimana semakin berkembang dengan jumlah mereka yang tidak diketahui pasti.

Mereka tidak bergerak atau melakukan pengrusakan terhadap kerajaan-kerajaan besar tersebut. Atau bisa disebut belum ada pergerakan. Mungkin karena suatu hal yang sedang mereka tunggu. Dari Delta dan Celta yang diutus menjadi mata-mata, mereka menunggu seorang King Alpha tumbuh dewasa dan menemukan matenya. Ramalan dari sesembahan para penyihir mengatakan jika tahun ini merupakan ketimpangan yang sangat kentara dari para Werewolf muda yang sedang tumbuh. Kabar buruknya, mereka tersebar di 4 kerajaan besar tanpa diketahui identitasnya. Menyamar sebagai warga biasa dan hidup layaknya rakyat yang mengabdi pada negaranya hingga sulit bagi Delta dan Celta untuk membedakannya.

***

Jaehyun dan Taeyong baru selesei mengobrol dengan putra pertama mereka, Jung Minhyung melalui link. Mencuri waktu dari sang putra yang sedang beristirahat. Awalnya tidak ingin mengganggu, tapi Sungchan merengek ingin mengetahui kabar kedua kakaknya. Saat Sungchan mengatakan ingin mengobrol dengan Jeno, Minhyung kehabisan waktu hingga dirinya tak sempat memanggil sang adik yang berada di sebelah kamarnya. Mereka sedang membereskan pakaian dan harus berganti dengan pakaian yang melambangkan asal mereka.

Minhyung tidak menyadari di ambang pintu yang sedikit terbuka itu, Jeno mendengar semua ucapan kakaknya seolah dirinya tak boleh bergabung dalam obrolan dengan keluarganya. Jeno memutuskan kembali ke kamarnya, Minhyung merasa seseorang berdiri di pintu kamarnya tetapi saat menengok, tidak ada seorang pun di sana. Minhyung mengedikkan bahu, mungkin saja kali ini insting Mark salah.

Semua peserta pelatihan memiliki waktu luang sampai mereka dipulangkan. Beberapa memilih tidur di kamar, yang lainnya menghabiskan waktu berjalan-jalan, ada juga yang memilih duduk-duduk di halaman samping kerajaan dan yang lainnya berlatih panahan atau pun pedang karena merasa kemampuan mereka masih kurang.

Jeno keluar dari kamar dengan melompati jendela. Sifat buruk yang tidak banyak orang tahu, mencerminkan gambaran pangeran yang tidak pantas dijadikan putra mahkota. Jeno tidak peduli jika ada yang melihat, toh dia tidak akan menjadi Raja nantinya. Sudah jelas kedua orangtuanya lebih menginginkan Minhyung,. Untuk Sungchan, mungkin adiknya akan mendapatkan Omega dari kerajaan lain dan dirinya hanya akan mengikuti apa yang digariskan Dewi Bulan untuknya.