Buruk! Sangat Buruk!

4.4K 445 5
                                    

Dua hari Nanami tidak pulang.
Saat ini aku sibuk menyelesaikan pekerjaan yang belum aku selesaikan dari kantor. Berjalan di tengah malam ditemani dengan jajanan-jajanan manis.

Pukul 11.43

"Oke, ini yang terakhir." Simpan.
"Akhirnya...., Waktunya tidur."

Drrtt...

Ponselku berbunyi, terlihat nama
Suami, disana.

"Halo sayang?"

"Halo sayang, sedang apa? Kenapa belum tidur? Status di sosial media mu masih aktif, jadi aku menelpon mu."

"Ohhh... Menyelesaikan pekerjaan yang belum aku sempat selesaikan di sana."

"Hmm..."

"Sayang, kamu makan dengan benar kan?"

"Iya, tentu saja."

"Bukan roti?"

"Hmm... Kadang."

"Hah... Kebiasaan. Kamu sedang apa sekarang?"

"Minum."

"Oohh..., hmm, kapan kamu pulag sayang?"

"Sepertinya besok aku bisa pulang, tugas nya tinggal membereskan kutukan yang rendah."

"Mau aku masakan apa?"

"Masakan kesukaanmu saja. Aku akan menyukainya."

"Baiklah, akan aku buatkan."

"Tidurlah sayang, kamu pasti lelah, mata kamu pasti sedari tadi melihat ke arah cahaya terus menerus."

"Iya, Kento juga tidur dengan baik."

"Sampai bertemu besok, aku sayang kamu."

"Iya, aku sayang Kento juga..."

Panggilan berakhir.

Aku tersenyum lebar, besok Nanami pulang. Makanan favorit ku? Hmmm, tapi aku sedang ingin pasta, baiklah besok akan aku buatkan pasta saja. Aku menuju kasur dan terlelap.

Pukul 16.45

Aku keluar dari kantor lalu menuju toko kecil untuk membeli pasta dan bahan pelengkapnya. Saat memilih ponselku bergetar, ternyata terdapat pesan masuk.

Suami
(Name), maaf aku
belum bisa pulang hari
ini. Ada tambahan
pekerjaan masuk,
Maaf.

Rasa tertusuk yang begitu sakit. Aku kecewa. Aku melihat isi keranjang, tinggal satu bahan yang kurang. Tapi setelah melihat pesan itu, aku ingin melempar keranjang ini.
Aku paksakan untuk tetap membelinya.

Aku sampai di rumah, meletakkan belanjaan ke dapur dan langsung menuju kamar. Ku hempaskan badanku ke atas kasur, malas melakukan sesuatu. Seketika aku terlelap.

Pukul 01.06

Aku bangun lalu duduk di kasur, mencerna sesuatu. Dan apa yang pertama kali aku cerna? Nanami tidak jadi pulang. Astagaaaa, 'lupakan, lupakan. Dia sibuk.'
..

"Mandi deh.."
Aku juga tersadar, aku tidur masih mengenakan pakaian kantor.

Sehabis mandi, perutku meronta-ronta meminta makan, 'ahh iya, aku belum makan malam.' Aku pergi menuju dapur, aku membuka lemari pendingin dan mengambil kue yang diberi Nanami. Aku memakannya di meja makan dan ditemani dengan ponsel untuk berselancar di sosial media.

Tidak terasa satu jam aku duduk di ruang makan sambil memainkan ponsel, kue yang dibelikan Nanami sudah habis, habis enak sih...

"Jam berapa sekarang?"

Nanami's wifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang