Queen

4.1K 295 27
                                    

𝐓𝐫𝐢𝐠𝐠𝐞𝐫 𝐰𝐚𝐫𝐧𝐢𝐧𝐠 = 𝐒𝐞𝐱𝐮𝐚𝐥 𝐜𝐡𝐚𝐩𝐭𝐞𝐫
⚠️(𝐍𝐚𝐧𝐚𝐦𝐢 𝐊𝐞𝐧𝐭𝐨 𝐒𝐮𝐛𝐦𝐢𝐬𝐬𝐢𝐯𝐞)⚠️
⚠️ Bahasa vulgar ⚠️

Minors Don't Interact!!!!!!

(Female Reader)

Aku mengerjapkan mata, 'uuffhh aku tertidur, jam berapa sekrng?' aku melihat jam dinding. Pukul 20.30
Astaga, sudah malam. Aku melihat ke samping kasur, dan Nanami juga tidur. Tapi, tunggu....
Dia, kenapa hanya mengenakan celana saja.... Biasanya dia memakai kaos. Astagaaa, lihat dada nya.... Arghhh.... Lihat garis V di bawah sana.... Argghhh....

Pikiran liar memenuhi kepalaku. Tapi kalau dipikir-pikir, sudah lama kami tidak melakukannya. 'haiss, sudahhh, aku membutuhkan air.'

Aku berjalan menuju dapur, mengambil segelas berisi air mineral.

"Sayang?" Terdengar suara serak dari belakang.

"Ya??"

"Kamu lapar?"

"Hmm, tidak juga... Perutku masih penuh karena jajanan yang kita beli, Kento bagaimana? Lapar?"

Dia menggeleng dengan mata yang setengah tertutup. Dia berjalan ke arahku lalu memelukku, dia menempelkan hidungnya ke lengkuk leherku.

"Mau minum air??" Kurasakan anggukkan dari leherku. Aku memberikan segelas air dan Nanami langsung meminum habis. Dia kembali memainkan lengkuk leherku, dan uh-oh dia menghisap kulit leherku.

Geli. "Kento?"

Dia mengangkat badanku dan meletakkanku di atas meja. Kami saling bertatapan dalam diam. Nanami memajukan wajahnya, seketika juga aku menutup mata dan melingkarkan tanganku di lehernya. Bibir kami saling menyatu, hisapan-hisapan lembut yang diberi Nanami membuatku tenang. Sampai dia memberikan lidahnya masuk, memimpin lidahku untuk menari bersama. Kami mengakhiri ciuman, meraup oksigen sebanyak-banyaknya.

"Kento, biasanya kamu pakai kaos, ini kenapa tidak pakai???"

"Tadi niatnya mau minta pertanggung jawaban dari kamu."

"Hm? Tanggung jawab?"

"Tadi, kamu dengan santai nya tanpa busana."

"Ohh... Tapi masih tertutup dengan handuk, lagipula kamu sudah biasa melihatku seperti itu."

"Kata siapa?"

Aku hanya bisa diam. Nanami memajukan kepalanya mendekati telinga ku. "Please, dominate me.... My Queen."

"Dominate? Setelah kamu meminta ku sebuah tanggung jawab karena masalah kecil hm?" Kata ku mengintimidasi.

"Maaf."

"Sayang sekali. Tidak..... Menyingkirlah."

"No, please......
My Queen. Please......"

Aku mengangkat dagu Nanami dengan jari telunjukku. "Hukuman untuk mu karena sudah berlagak menjadi nakal."

"Maaf, aku minta maaf."

"Apa yang bisa membuatku menerima ucapan maaf mu itu?"

"Anything what you want."

Aku tersenyum nakal, "lepaskan celanamu." Jari kaki ku menyentuh sesuatu yang besar dan keras, dan sedikit memainkannya.

Nanami sedikit menyentak terkejut. "Yes.. i will do it." Dia melepaskan semua dan lihat itu, aset agung Nanami berdiri tegap.

Jari kaki ku memainkan nya lagi. "Nakal sekali ternyata."  Apa yang harus aku lakukan selanjutnya? Aku tidak ingin mendominasi nya, tapi Nanami menginginkannya. Hmmmm....... Oh..

Nanami's wifeWhere stories live. Discover now