01 | ʟᴏɴᴇ ᴡᴏʟꜰ

2.5K 369 137
                                    

ʙᴇꜱᴛ ʀᴇᴀᴅ ɪɴ ᴅᴀʀᴋ ᴍᴏᴅᴇ!
ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ᴛᴜʀɴ ᴏɴ ᴅᴀʀᴋ ᴍᴏᴅᴇ ᴏɴ ʏᴏᴜʀ ᴀᴘᴘꜱ!

•────⋅☾ 🐺 ☽⋅─────•

Musim semi di tahun 2004 menandai dimulainya tahun ajaran baru. Kelopak bunga sakura perlahan berguguran oleh embusan angin. Mekarnya bunga sakura di hari pertama bulan April seakan menyambut para pelajar yang masuk ke sekolah untuk upacara penerimaan murid baru.

"Ah, lihat! Bunga sakuranya indah sekali~"

"Bukankah ini terlalu mewah untuk sebuah sekolah?"

"Sasuga salah satu sekolah terbaik di Jepang gitu, loh."

"Yeah, memang sesuai dengan reputasinya."

Begitulah puji-pujian yang dilontarkan murid baru SMP Amanogawa, sekolah terbaik di Shibuya, Tokyo. Bangunannya megah bertingkat dengan luas lahan satu hektare lebih. Dari bentuk arsitekturnya saja, sudah terlihat bahwa sekolah tersebut super elit. Sebagian besar murid yang bersekolah di sana memiliki pelayan, body guard, dan diantar dengan kendaraan mewah. Singkat kata, ini adalah tempat yang dapat membuat kaum miskin kena mental.

"Oi! Sebentar lagi upacaranya dimulai!" seru salah satu murid baru.

"Sekarang, nih?! Ini baru pukul 7, loh!?"

"Sudahlah! Ayo cepat! Keburu gerbangnya ditutup!"

Mereka pun bergegas masuk untuk mengikuti nyuugakushiki, upacara penerimaan siswa baru.

•────⋅☾ 🐺 ☽⋅─────•

Sementara itu...

"S-Sumimasen!"

Ōkami Hiroto, tokoh utama dalam cerita ini, berlari melewati kerumunan orang dengan gesit. Tanpa memedulikan pandangan orang-orang di sepanjang jalan yang tertuju kepadanya, Hiroto cepat-cepat melangkahkan kaki menuju sekolah barunya, SMP Amanogawa. Blazer birunya yang tidak dikancingkan bergerak mengombak, begitu pula dengan dasi merah bergaris putihnya.

'Yabaii! Aku terlambat!' batin Hiroto panik. Napasnya terengah-engah dan bulir keringat menetes turun dari pipinya. Meskipun tubuhnya mulai kelelahan, dia tidak menurunkan kecepatan dan makin mempercepat lajunya agar segera sampai di tujuan.

Iris emas Hiroto berkedip kaget melihat gerbang sekolahnya telah ditutup. Bukannya melambat, dia yang berjarak cukup jauh dari gerbang justru mempercepat larinya. Begitu sudah dekat, Hiroto pun menginjakkan kakinya pada palang gerbang sebagai tumpuan untuk melompat.

Hup! Tubuh Hiroto melayang di atas gerbang. Kakinya yang diangkat miring dengan hentakan tangan kanan berhasil membuatnya melewati gerbang dalam kecepatan penuh. Teknik ini disebut Speed Vault dalam dunia parkour.

Hiroto mendarat di tanah dengan sempurna. Dirinya bergegas melanjutkan perjalanan mencari lokasi tujuan terakhir, aula tempat penerimaan siswa baru.

"Oi! Kau Matsuno Chifuyu, 'kan?"

Hiroto tertegun, tubuhnya mendadak membeku usai mendengar suara yang kasar di telinga itu. Meskipun bukan namanya yang dipanggil, entah kenapa dia merasa waswas tanpa alasan. Dengan sedikit bergetar, Hiroto menoleh ke sumber suara.

Di parkiran sepeda, tampak beberapa siswa sedang mengerubungi sesuatu –atau tepatnya seseorang. Dari celah kerumunan, Hiroto dapat melihat siswa berambut pirang dengan gaya undercut berombak yang sangar. Telinga kirinya beranting-anting bentuk cincin.

ᴡᴏʟᴠᴇꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang