07 | ᴀʟᴘʜᴀ

1.3K 304 242
                                    

ʙᴇꜱᴛ ʀᴇᴀᴅ ɪɴ ᴅᴀʀᴋ ᴍᴏᴅᴇ!
ᴘʟᴇᴀꜱᴇ ᴛᴜʀɴ ᴏɴ ᴅᴀʀᴋ ᴍᴏᴅᴇ ᴏɴ ʏᴏᴜʀ ᴀᴘᴘꜱ!

•────⋅☾ 🐺 ☽⋅─────•

"Otsukaresamadeshita!"

Latihan band hari itu berakhir lebih cepat dari biasanya karena sang leader, Sunada Keichi harus mengajukan proposal pada guru pembimbing terkait keikutsertaan bandnya dalam suatu kompetisi. Berkat itu, para member lain diperbolehkan pulang usai latihan.

Hiroto bergegas keluar dari ruang musik. Dibukanya ponsel lipat yang menampilkan waktu sekarang, pukul dua siang. Tiba-tiba pundaknya ditepuk seseorang dari belakang. Saat menoleh, Hiroto mendapati rekan satu bandnya, Iwasaki Ryuga si bassist dari kelas 2-3.

"Permainanmu semakin bagus," Ryuga memuji datar. "Sepertinya kau sudah baikan, ya, Hiroto."

"Souka? Arigatou," Hiroto tersenyum tipis. "Mendengar kau bilang begitu, aku jadi tidak sabar tampil bersama kalian."

"Maa, dulu saat kelas satu, kita belum boleh ikut perform, sih," gumam Ryuga. "Ngomong-ngomong, ini akan jadi penampilan pertamamu secara kelompok, ya? Kudengar kau selalu menolak kompetisi grup."

Hiroto terdiam, menghadapkan wajahnya lurus ke depan dengan sedikit menunduk. "Ya, begitulah," jawab Hiroto sekenanya. Dia tampak menyembunyikan sesuatu di balik ekspresi tenangnya.

"De, mau langsung pulang?"

"Tidak, aku ada tugas belanja dari bibi," jawab Hiroto. Tangannya berganti merogoh saku celana. Sebuah pamflet promo dari supermarket.

"Diskon terbatas, daging premium setengah harga..." Hiroto berjalan sambil menggumam. Matanya berbintang-bintang melihat diskon yang ditawarkan di pamflet. Dia pun tersenyum, tekadnya telah bulat.

"Yosh, makan malam sudah ditentukan—" Hiroto berucap tegas dengan wajah serius, "-Daging diskonan."

"Astaga, Hiroto..." Ryuga sweatdrop. "Itu 'kan hanya daging."

"Aku ini miskin jadi tidak bisa sering-sering makan daging," Hiroto tersenyum kikuk, "Terakhir kali aku makan daging itu... Kalau tidak salah saat SD dulu."

'Buset, mundurnya jauh banget! Dia ini semiskin apa, sih?!'

Dahlah, jangan ditanya.

"Berlaku sampai pukul 02.15 PM," Hiroto kembali membaca pamflet diskonannya. Beberapa detik kemudian, dia berhenti berjalan karena menyadari sesuatu.

"ASTAGFIRULLAH! TINGGAL 15 MENIT LAGI?!"

Teriakan itu membuat semua orang di koridor menoleh terkejut, namun Hiroto tak peduli. Dia permisi dari hadapan Ryuga dan langsung berlari mengejar diskon tercintanya. Ya, Hiroto adalah seorang discount-hunter, sama seperti Saitama.

Kalau disuruh mendeskripsikan Hiroto, sebagai rekannya, Ryuga akan menjawab "ganteng-ganteng miskin". Mungkin itu salah satu alasan kenapa Hiroto selalu menolak semua cewek yang menyatakan perasaan kepadanya. Biaya pacaran tidak murah ya, ladies, malah bisa bikin kere nanti.

 Biaya pacaran tidak murah ya, ladies, malah bisa bikin kere nanti

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
ᴡᴏʟᴠᴇꜱTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang