↪Ineffable 6

2.4K 580 42
                                    

Inggris adalah negara yang indah

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Inggris adalah negara yang indah. Bangunan tinggi nan mewah dengan puluhan benda-benda berharga didalamnya, sungai jernih yang mengalir dengan tenang, aktivitas di pagi hari yang tenang serta para orang-orang yang saling mengasihi satu sama lain.

Andaikata tidak ada perbedaan kasta diantaran mereka, mungkinkan semua rakyat bisa mendapatkan hak yang sama? Baik Moran atau sang majikan jelas memiliki fikiran yang sama. Mereka selalu berfikir bahwa kasta ini sungguh tidak adil. Bagaimana mungkin manusia yang memiliki bagian tubuh yang sama meski diperlakukan berbeda lantaran tidak lahir di tempat yang menakjubkan? Dikeluarga hebat nan terpandang?

Moran memang tidak percaya tuhan, tapi ia pun jelas tau bahwa semua manusia diciptakan setara. Mereka punya hak yang tidak boleh diganggu gugat oleh yang lainnya. Mereka berhak hidup, dicintai, disayangi dan tumbuh dengan baik. Namun, kasta menjijikan ini menghancurkan hak yang ada, membuat banyak sekali kebencian tumbuh dalam diri manusia, Moran sendiri pun begitu.

Maka dari itu ketika ia mendapati seorang nona bangsawan yang begitu murni, Moran merasa telah menemukan harta karun yang tersembunyi.

[Name] memang menyebalkan, apalagi saat dia mulai membuat dada Moran berdebar kencang. Rasanya ingin membuat gadis itu menjauh hingga berpuluh-puluh meter, tapi disaat yang bersamaan Moran tidak mau menjauh darinya. Seperti dihadapkan sebuah pilihan menyulitkan, Moran lagi-lagi dibuat dilema karenanya.

Wajah yang dimilikinya memang cantik, tubuhnya pun luar biasa bagus walaupun terbalut pakaian rakyat biasa, apalagi sepasang netra [eye colour] yang seperti memerangkap Moran dalam pesona sang nona. Namun, itu bukan poin utama yang mampu membuat jantung seorang Sebastian Moran berdegub kencang.

"Lihat itu, Sebastian! Ikannya masih hidup!"

Kaki jenjang sang nona berlarian kesana-kemari, begitu jelas menampakan betapa senangnya berada di tempat ini. Moran kembali merasa takjub sekaligus heran, bagaimana mungkin seorang nona bangsawan bisa segitu senangnya menginjakan kaki di pasar? Padahal tempat ini sudah jelas tidak sebersih toko-toko yang berjajar di area para bangsawan, tidak pula sewangi restoran yang berada di bangunan tinggi.

"Astaga! Sekarang ikannya dipotong hidup-hidup!"

Jemari lentik [Name] menarik-narik pelan ujung baju sang tuan. Jemari lentiknya menunjuk pedagang daging yang tengah sibuk melayani pembeli.

"Sebastian! Ayo beli itu! Biar aku yang masak!"

Kekehan pelan mengudara, tingkah laku sang gadis mengundang tawa keluar dari bibir tipis Moran. Para penjual yang melihatnya pun ikut tertawa pelan, merasa senang dengan sosok sang nona yang tingkahnya tidak seperti gadis dewasa berumur 26 tahunan.

[Name] seperti remaja yang baru saja menginjak usia kedewasaan. Dia menggemaskan dan polos, matanya berbinar cerah tiap kali menemukan tempat baru kala berjalan dengan Moran.

 INEFFABLE | S. MoranWhere stories live. Discover now