↪Ineffable 11

1.9K 515 38
                                    

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Moran tidak pernah merasa jantungnya berdebar sekeras ini, kecuali jika dirinya berada disekitar sang nona. [Name] seperti sebuah narkotika yang membuatnya melayang dan terjebak dalam eurofia bahagia yang memabukan, hingga tanpa sadar dirinya sudah kecanduan.

Bahkan disetiap langkah kakinya pun selalu disertai dengan ingatan terkait sang nona bangsawan. Tentang bagaimana caranya tertawa hingga berjalan diantara kerumunan. Saat dirinya tersenyum dan memainkan alat musik jalanan pun masih ada dalam bayangan. Tetap terasa menakjubkan walau hal itu sudah terjadi, terlewat begitu saja selayaknya hari yang silih berganti.

Sejak awal, Moran sudah tau bahwa sang nona tengah kabur. Maka dari itu, bukankah harusnya Moran juga tau bahwa suatu saat nanti sang nona akan kembali ke tempat dimana seharusnya ia berada?

Drap! Drap! Drap!

Derap langkah yang saling beradu membuat seluruh ruangan serentak berdiri. William, Louise, Fred, serta Moran langsung menghentikan pembicaraan mereka. Sebuah foto seseorang diatas meja langsung di masukan ke dalam kantung celana. Sungguh keributan yang jarang terjadi di rumah keluarga Moriarty. Albert sendiri yang baru saja pulang dari perkumpulan para bangsawan pun dibuat heran.

BRAK!

Pintu tinggi itu dibuka secara paksa, menampilkan sosok gadis semampai berhelaian surai [hair colour]. Pakaian yang membalut tubuhnya nampak begitu kotor dan rusak dibeberapa tempat. Begitu juga dengan tatanan rambutnya yang makin berantakan. Semua orang dalam ruangan dibuat terkejut kala mendapati penampilan sang nona bangsawan saat ini.

"Sebastian!"

Buru-buru Sebastian berdiri, kaki panjangnya bergerak menghampiri sang nona yang tengah berlari. Dengan sigap memegang tangannya kemudian menarik sang nona dalam dekapan. Moran ingin bertanya, namun jejeran para prajurit didepan pintu rumah telah menjelaskan semuanya. Sontak saja dekapan Moran mengerat, ia memundurkan tubuh dan berusaha menyembunyikan sang gadis dalam pelukan. Protektif, jari jemarinya bergerak menyentuh kepala belakang sang nona, memeriksa apakah ada luka disana. Sementara itu iris matanya menajam saat bersiborok dengan sang komandan prajurit.

"Maaf menganggu anda, Tuan Moriarty."

Sang komandan mulai angkat bicara untuk mewakili. Albert nampak kebingungan, namun ia segera memahami situasi. Iris matanya bergilir kesamping, melirik sang nona yang berada dalam dekapan Moran. Sejenak mempertanyakan hubungan diantara keduanya. Tidak mungkin bukan jika mereka berdua sepasang kekasih seperti yang pernah Fred bilang? Walaupun Fred hanya berkata bahwa Moran tengah dilanda perasaan jatuh cinta pada seorang nona bangsawan cantik.

Namun, Albert tidak menyangka bahwa [Fullname] lah orangnya.

"Kami ingin membawa pulang nona muda kami ke kediaman sesuai perintah."

Sesuai dugaan Moran, mereka datang untuk menjemput sang nona. Dalam hati Moran mengutuk diri sendiri yang terlampau percaya diri bahwa kediaman sang tuan akan aman dari penjagaan para prajurit yang ada. Karena menurutnya, orang tua [Name] sudah pasti mencari anaknya di area pemukiman penduduk biasa. Sebab sang nona memang pergi kesana pada awalnya.

 INEFFABLE | S. MoranWhere stories live. Discover now