Burung-burung mulai berkicau, mengusik tidur nyenyak Pangeran Wu Tianzhi.
Mata pria itu mengerjap perlahan, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam retina matanya. Sementara tangannya meraba-raba tempat tidur di sampingnya.
Keningnya mengernyit karena apa yang dicarinya tidak ada. Dengan malas ia membuka mata agar bisa melihat secara jelas orang yang dicarinya.
Keningnya semakin mengernyit kala tidak melihat keberadaan sang istri di dalam kamar.
Dia terduduk refleks dan memanggil-manggil nama Mayleen tapi tidak kunjung mendapat sahutan.
Meski pikirannya sudah bercabang, ia berusaha untuk berpikiran positif. Barangkali istrinya itu sedang di dalam kamar mandi atau pun sedang jalan-jalan di sekitar istana. Meskipun biasanya, Mayleen selalu tidur nyenyak di sampingnya saat
Pagi hari. Dia yang biasanya lebih dulu bangun dibandingkan istrinya itu.Pangeran Wu Tianzhi menyingkirkan selimut yang menutupi sebagian tubuhnya. Kemudian, turun dari tempat tidur. Berjalan ke kamar mandi untuk mengecek secara langsung.
"Istriku, kau dimana?" Tanyanya sedikit keras.
Namun, tidak ada sahutan yang didengarnya. Seolah tidak ada siapa pun di dalam kamar selain dirinya.
Pangeran Wu Tianzhi memutuskan untuk mencuci wajah dan berganti pakaian, lalu setelah itu, baru lah dia pergi ke luar untuk mencari Mayleen.
Tak luput bertanya pada pengawal yang berjaga di kediamannya. Namun jawaban pengawal malah membuatnya semakin tidak tenang. "Maaf, pangeran. Sejak kami berjaga di sini, kami tidak pernah melihat tuan putri keluar."
"Kalian tidak tidur 'kan dari semalam?!" Selidik Pangeran Wu Tianzhi.
"Tidak, pangeran."
Bagaimana mungkin Mayleen tidak terlihat oleh mereka di saat mereka sendiri tidak tidur sama sekali.
Lantas, darimanakah istrinya keluar dari kediaman?
Masa iya lewat pintu jendela?
Tidak mungkin 'kan istrinya itu nekat keluar lewat pintu jendela di saat sedang hamil seperti sekarang ini?
"Tuan Putri Mayleen menghilang pangeran?" Tanya salah satu pengawal dengan nada takut-takut.
"Iya. Maka dari itu perintahkan lah pengawal lainnya untuk mencari istriku sampai ditemukan." Titah Pangeran Wu Tianzhi.
"Baik, pangeran."
Pangeran Wu Tianzhi menghela nafas kasar. Dia sangat mencemaskan keadaan wanita itu sekarang.
Pangeran itu meninggalkan kediaman, berniat menyusuri seluruh bangunan di dalam istana.
Tidak lupa pula ia menyuruh pengawal dan dayang yang ditemuinya untuk ikut serta mencari Mayleen.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possesive Husband
Romance(SEQUEL MAYLEEN AND GAY PRINCE) ~suka kisah cinta orang zaman kerajaan? Di sini lah tempatnya. ~suka cerita yang pemeran utama perempuannya gak mudah ditindas? Di sini lah tempatnya. ~suka cerita yang pemeran utama cowoknya bucin akut? Di sini lah t...