39. Devo Axzelio

695 61 3
                                    

39

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

39. Devo Axzelio

Seorang cowok yang mengenakan kemeja berwarna abu yang terlihat sangat urakan, topi berwarna senada dengan kemejanya, dan juga kacamata hitam yang bertenger di hidungnya itu.

"Wuahahaha! Kenapa lo semua pada cengo si lihat gue?" Tanpa beban cowok itu tertawa terbahak-bahak.

Samuel berdecih kesal. Lantas memutar bola matanya. "Nggak di undang main nyasar aja ke markas orang lo."

"Woy joroklah itu permen karet bekas air liur lo! Jangan di buang ke tempat sampah markas bego! Buang di luar!"

"Yah, tapi udah terlanjur." Dengan wajah tanpa dosanya cowok itu malah membuang permen karet ke dalam tong sampah yang dimaksud Marvel. Menyebalkan sekali memang.

"Silahkan duduk."

Marvel dan semua anggota Reagan's menatap Azka heran, mereka dibuat bingung dengan situasi saat ini. Kecuali Kevon dan Samuel, mereka berdua tahu siapa cowok itu.

"Siapa si?" Marvel mengertakkan giginya setelahnya, sangat ingin tahu wajah dari sosok menyebalkan itu.

"Buka kacamata lo!" titah Samuel.

"Puas lo akhirnya lihat wajah tampan gue?" serunya dengan pedenya ia mulai memasangkan kacamatanya ke atas kancing kemejanya.

Mereka semua diam, terlebih Marvel yang sedari tadi jengkel sendiri pun sekarang malah memberi respon yang sama. Diam.

"Devo?" tanya Marvel memastikan, Marvel rasa ia tidak asing setelah melihat wajahnya.

Ah ya! Devo Axzelio! Salah satu korban bully yang mereka lihat di daftar saat mereka sedang latihan band saat itu.

Marvel terkekeh dan merutuki dirinya sendiri yang lupa jika di hadapannya ini adalah Devo.

"Gue tuh mantan kakak kelas lo! Gue lebih tua daripada lo! Bahasanya yang sopan dong!" gerutu Devo jengkel sendiri.

"Sejak lo masuk ke markas aja lo udah nggak sopan." Samuel mendelik.

"Ada urusan apa lo datang ke markas?" tanya Marvel yang tidak peduli dengan gerutuan Devo tadi.

"Rahasia," jawab Devo tersenyum menyebalkan.

"Pengen gue seret rasanya!" Delik Marvel menatap Devo dengan sangat geram.

"Lo yang undang dia ke sini Azka?" tanya Marvel masih dengan raut wajah geramnya itu.

"Iya, gue rasa Devo adalah orang yang tepat."

AZKASEA [AKAN TERBIT ULANG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang