07. Taman Belakang?

3.2K 335 15
                                    

07

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

07. Taman Belakang?

Di jam istirahat kedua ini Azka memilih keluar kelas dan ikut istirahat bersama ketiga temannya. Lagi pula, gadisnya pun sedang pergi mengantar temannya itu, Clara, ke toilet.

"Marvel mana?" tanya Azka pada salah satu anak kelas IPA 3 itu. Kebetulan kelas Azka dan Marvel sebelahan.

"Marvel udah pergi istirahat sama yang lain."

Azka mengangguk singkat, lantas segera menuruni undakan anak tangga yang langsung menghubungkan dirinya ke lantai dua––kelas 11 IPA dan lantai satu––kelas 12 IPA.

Saat sudah sampai di lantai satu, Azka disuguhkan oleh sebagian siswa-siswi yang berkumpul di depan mading.

Ada berita penting apa?

Saat melihat orang-orang yang berkerumunan itu dapat Azka lihat walaupun sekilas foto seorang cewek dengan berbagai luka lebam di wajahnya.

Apakah dia korban bully? Mengingat, jika akhir-akhir ini selalu saja ada satu atau dua orang korban bully yang beritanya beredar di setiap mading penjuru sekolah, lalu setelah itu berita itu hilang begitu saja.

Kertas berita hari ini dengan berita sebelum-sebelumnya masih tetap sama. Nuansa hitam.

Azka segera meninggalkan orang yang tengah berkumpul itu, namun dengan mata yang terus terarah pada foto si korban, Azka merasa familliar.

Bukan 'kah itu teman satu angkatannya ... Flora?

"Kalo jalan hati-hati dong––eh, sorry-sorry, tapi gue juga nggak liat-liat."

Ini memang salah Azka, karena masih saja fokus pada foto yang ada di mading, jadi tidak sadar bahwa ada orang lain juga yang berjalan berlawanan arah dengannya. Tapi, yang membuat dahi Azka mengernyit, bukankah cewek dihadapannya itu tadi ingin marah padanya? Terdengar jelas dari nada bicaranya.

Tetapi setelah mendongak menatap wajah Azka cewek itu malah meminta maaf padanya.

Azka merasa aneh dengan cewek yang masih tetap berdiri dihadapannya itu, tak hanya dari perkataannya tadi yang awalnya ingin marah lalu meminta maaf seolah yang salah adalah dirinya, tapi kini matanya juga menatap Azka berbeda.

"Maaf," ucap Azka singkat. Setelahnya pergi dari hadapan cewek itu. Azka risih dengan tatapan mata Kakak kelasnya itu.

***

Langkah kaki Azka terhenti di dekat gerbang kedua Arles, ia baru saja kembali dari kantin dan tidak mendapatkan kehadiran ketiga temannya sama sekali di bangku yang biasa mereka berempat tempati. Azka merogoh saku jasnya untuk mengambil handphone-nya yang berada di sana, lalu mulai mencari nomor seseorang.

AZKASEA [AKAN TERBIT ULANG]Where stories live. Discover now