21. Bunuh Diri

1.4K 134 9
                                    

21

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

21. Bunuh Diri

"Kenapa bebek nyosor?"

Kedua bola mata Clara merotasi jengah mendengar nama panggilan Marvel untuknya. Benar-benar membuat kedua tangan Clara gatal ingin menggeplak kepala Marvel hingga dirinya puas. Namun, sangat disayangkan Clara tidak bisa melakukannya sekarang.

Bagaimanapun nasibnya ada di merrka, bagaimana Clara agar bisa masuk ke dalam sekolah tanpa ketahuan Guru maupun anggota OSIS. Lagi pula ini juga salah Marvel! Siapa suruh ia segala berlaga mengeras-ngeraskan suara knalpot motornya itu tepat di depan wajahnya!

Padahal sedetik lagi saja tadi Clara hampir berhasil masuk ke dalam gerbang kala Pak Satpam mulai menghitung mundur dari angka lima.

"Huwaaa!! Gue nggak bisa Marvel!"

"Ck! Berisik banget si lo!" Decak Samuel tidak suka.

"Ya ini semua gara-gara lo berempat! Udah tau gue cewek, gue nggak biasa panjat tembok kaya gini!"

Marvel menggerutu sembari memegang kedua sisi tangga yang memang selalu stand by di tembok dekat basement. Tangga itu memang selalu menjadi alat mereka untuk bolos maupun telat seperti saat ini.

"Ayo! Gue pegangin tangganya!"

"Tapi gue takut jatuh!"

Mendengar itu Marvel semakin memekik kesal. "Gue tinggal? Atau lo naik tangga sendiri?" Ancamnya.

"IYA! IYA!"

"Gue jamin, pasti sebentar lagi kita ketahuan sama anak-anak OSIS," cetus Kevon yang juga jengah sembari menyandarkan tubuhnya di balik tembok belakang gedung perpustakaan.

"JANGAN BUAT GUE PANIKLAH KEVON!" Rengek Clara keras menatap Kevon dengan tajam.

"Makanya suara lo-nya pelanin bebek nyosor!"

"Lo bisa nggak si Marvel, di saat lagi tegang-tegang gini nggak panggil gue bebek nyosor?!"

"Nggak bisa. Soalnya udah nyaman panggil bebek nyosor," cetus Marvel tanpa dosa.

"SERAH! Yaudah tutup mata lo!"

"Kenapa gue harus tutup mata?"

"Bego dipelihara! Paha gue keliatan!"

"Lo kira gue cowok otak mesum? Sorry, nggak nafsu."

"Serasi. Sama-sama tukang ngegas," gumam Azka yang membuat kedua bola mata Clara dan Marvel membola bersama.

"OGAH YA!" Teriak Marvel dan Clara bersama.

Tawa Kevon pecah detik itu juga. "Ngerasa berarti."

"Diam lo semua! Jangan goda-goda gue di depan Clara! Yang ada nanti si Clara-nya salah tingkah lagi," ucap Marvel dengan percaya dirinya.

Pretek!

"AKHHH!!"

Bibir Clara tersungging senang. Walaupun ia tidak bisa menggeplak kepala Marvel sepuasnya, tetapi setidaknya ada sedikit pembalasan darinya. Ya! Clara baru saja menginjak tangan Marvel dengan sepatu sneakers-nya itu.

AZKASEA [AKAN TERBIT ULANG]Where stories live. Discover now