bonus chap: lost

193 35 9
                                    

oke chap ini bahkan lebih panjang dari yang biasanya :")

.

.

.

belakangan ini, hampir seluruh sekolah di negeri itu sedang gembor-gembornya menyuarakan gerakan anti-bullying. spanduk terpasang dimana-mana, bahkan beberapa stasiun televisi terus menyiarkan edukasi dan cerita mengenai tema yang sama.

hal itu didasari oleh kejadian mengenaskan dimana seorang siswa korban perundungan, yeo hwanwoong, membunuh para pelaku bullying yang juga melecehkannya, kemudian ia menjatuhkan diri dari atap sekolah karena tak kuat menanggung bebannya.

salah seorang dari mereka yang selamat, justru memilih mengakhiri hidup mereka karena merasa dihantui oleh dosa-dosanya.

sekolah kemudian ditutup sementara hingga semuanya 'membaik', dan minggu ini, kembali menjalankan kegiatan belajar-mengajar.

loker milik hwanwoong dipenuhi bunga-bunga dan pesan bela sungkawa atas kematiannya. satu-satunya foto hwanwoong yang sekolah miliki, yaitu foto kartu pelajarnya, terpasang cantik dengan bingkai hitam dan hiasan pita di dalam loker yang biasanya terisi sampah dan pakaian kotor.

setiap hari, selalu ada seseorang yang membersihkan loker tersebut, mengganti bunga layu dengan yang baru.

seoho mengundurkan diri dari jabatannya sebagai ketua osis dan memilih menjadi murid biasa. ia merasa sangat gagal karena tak bisa menolong hwanwoong di saat ia selalu memiliki kesempatan untuk itu.

tidak hanya dia, melainkan murid lain serta guru-guru termasuk yonghoon, ikut keluar dari sekolah terkutuk itu. galangan dana yang menurun, terutama semua anak donatur mereka terbunuh, membuat yayasan memutuskan akan menutup pendaftaran sekolah pada tahun ini.

keonhee sendiri selalu menghindari untuk melihat loker hwanwoong yang jelas bersebelahan dengan miliknya. namun hari ini, ia menyerah pada pendiriannya.

ia hanya mematung di depan loker sahabatnya.

menatap wajah dalam foto tersebut yang nampak tegang, namun masih menyiratkan semangatnya karena telah menjadi siswa sma.

keonhee menutup mulutnya, berusaha menahan tangis yang mendesak keluar. namun ia lagi-lagi menyerah. tubuhnya merosot ke bawah, tidak ada yang berani mengusiknya. mereka semua tahu keonhee lah yang paling terpukul akan kematian hwanwoong.

cukup lama ia meluapkan kepedihannya karena tak bisa menjaga hwanwoong. sahabatnya itu sering muncul dalam mimpinya dan membuatnya terjaga semalaman.

bahkan ia tak dapat lagi menyebut dirinya sebagai sahabat.

ia di sana.
ia selalu di sana ketika anak-anak itu memukul dan menendangi hwanwoong.
ia selalu ada menyaksikan bagaimana mereka mengoper tubuh mungil itu dan mendorongnya sampai terjatuh dari tangga.

namun apa yang keonhee lakukan?

tidak ada.

pada akhirnya keonhee selalu menghampiri hwanwoong seolah tak terjadi apapun. dia pikir itu sudah cukup, namun bukan itu yang hwanwoong butuhkan.

✅° In My Arms [ONEUS - Rawoong]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora