43. Menentukan pilihan

57.1K 4.5K 202
                                    

Happy reading 🙆

Mona sudah menetapkan pilihannya setelah menangisi kebimbangan hatinya selama 3 hari, entah dapat pencerahan darimana paginya perempuan itu sudah yakin akan pilihannya, Mona tidak tahu kedepannya apa pilihannya ini akan membuatnya semakin terpuruk atau kembali merasakan kebahagiaan seperti dahulu.

Sore ini Mona akan menjemput Farras di sekolah remaja itu, sebelumnya Mona juga sudah mengatakan apakah Farras menggunakan motornya pergi sekolah dan remaja itu mengatakan tidak karena motornya sedang masuk bengkel 2 hari yang lalu.

Mona sampai di dekat pagar sekolah Farras 2 menit sebelum bel pulang berbunyi, Mona mencari keberadaan adik iparnya itu ditengah banyaknya kerumunan anak SMA yang hendak pulang ke rumah masing-masing, merasa mencari Farras diatas mobil hal yang sia-sia Mona turun dari mobil sport milik Ananta yang sengaja dipakainya itu.

Beberapa anak sekolah mencuri-curi pandang terhadapnya, Mona mendekati anak cewek yang sepertinya sedang menunggu jemputan itu, remaja perempuan itu terlihat modis dan terlihat jutek.

"Mau tanya, kamu kenal Farras anak kelas 11 IPS 2?" Tanya Mona.

Cewek itu tiba-tiba mendelik tajam lalu menatap Mona dari atas sampai bawah, "itu disana," tunjuknya ke arah warung depan sekolahan dengan jutek.

"Oke makasih ya," ucap Mona yang tidak dibalas remaja cewek itu.

Karena dipisahkan oleh jalan raya yang cukup ramai Mona mengendarai mobilnya untuk menyebrang ke warung yang dimaksud remaja cewek tadi, setelah berhasil menyeberangi mobilnya Mona turun dari mobil, perempuan itu masuk kedalam warung yang dimaksud remaja cewek tadi.

Sejak turun dari mobil sport mewah itu Mona sudah jadi pusat perhatian dari semua orang yang berada di dalam warung, tak terkecuali Farras yang juga ada didalam sana.

"Teteh," sahut Farras seraya berdiri mendekati Mona yang masuk dalam warung tersebut.

"Akhirnya ketemu juga," ucap Mona.

Sebelas anak remaja cengo menatap keakraban keduanya.

"Anjing si Farras udah pinter ternyata," sahut cowok yang rambutnya agak keriting dan mempunyai kulit hitam manis.

"Farras gitu ye lo nggak bilang-bilang ke kita," ucap cowok lainnya.

"Dia istrinya Abang gue," ucap Farras memperkenalkan siapa sebenarnya Mona.

"Anjing, Abang lo yang penyanyi itu?" Tanya cowok yang sepertinya punya ras China itu.

"Memangnya Abang gue sepuluh?" Tanya Farras.

Mona tidak ingin mendengar lebih lama lagi bacotan anak SMA yang nggak bermutu itu, "saya bawa Farras pulang dulu ya adek-adek sekalian," ucap Mona.

Setelah Farras pamit ke teman-temannya Mona membawa adik iparnya itu masuk kedalam mobil.

"Keren banget Teh mobilnya," ucap Farras.

"Mobilnya Ananta ini mah," sahut Mona.

"Teteh udah gimana keadaannya?" Tanya Farras.

Mona menolah melemparkan senyum manis kepada adik iparnya, kalau boleh jujur Farras lebih ganteng berkali-kali lipat dibandingkan dengan Fahri, Farras ramah kepada siapapun yang ditemuinya menambah nilai plus untuk cowok itu.

"Alhamdulilah Teteh udah mulai ikhlas."

"Teh kita ke mall buat apa?" Tanya Farras sedikit terkejut saat Mona memarkirkan mobilnya di basement salah satu mall terkemuka di ibu kota.

Mona membuka sealt belt-nya begitupun dengan Farras yang ikut-ikut saja. "Temani Teteh belanja ya," ucap Mona.

Farras melangkah disamping Mona dengan masih mengenakan seragam sekolahnya. Mona masuk kedalam toko sepatu yang begitu ramai dan tentunya banyak merk terkemuka dipajangkan di toko itu.

Wedding Destiny [TERBIT]Where stories live. Discover now