[24] Info Acara

13 7 0
                                    

[24] Info Acara

Suara bell istirahat terdengar di seluruh penjuru sekolah. Siswa-siswi yang ada, berhamburan keluar dari kelas mereka. Namun Kaptenal, Gralexa, Ibon, Kea, dan Olin masih berada di dalam kelas. Gralexa menemui Kaptenal di mejanya, sembari membawa kotak bekal berisi makanan. Ia sengaja membawa makanan itu untuk Kaptenal, dan ia sendiri yang membuatnya.

"Ten, ini aku bawain kamu nasi goreng!" Gralexa memberikan bekal itu pada Kaptenal, dengan ceria yang nampak di wajahnya.

Kaptenal mengambilnya. "Siapa yang buat?"

"Aku!"

"Lo? Pasti gak enak!" goda Kaptenal, bermaksud bercanda.

"Ha? Kamu kok bilang gitu, sih! Belum juga makan." Gralexa memajukan bibir bawahnya, seperti sedang merajuk.

Kaptenal menampilkan senyumannya. "Gue bercanda."

Laki-laki itu memasukan suapan pertamanya, ia melirik ke arah Gralexa yang terlihat bahagia. Ia tersenyum dan kembali memasukkan suapan ke-dua nya. Ibon yang tergiur, dan ingin mencicipi menjulurkan tangannya. Namun di tepis oleh Kaptenal, dan melirik dengan peringatan.

"Pelit lo, Nal!"

"Gimana? Enak gak, Ten?" tanya Gralexa, dapat Kaptenal lihat di matanya menaruh harapan.

Kaptenal tersenyum. "Enak, Gral. Makasih, ya?"

"Beneran enak? Nanti aku buatin kamu lagi ya, Ten? Sekarang aku mau ke kantin, kamu abisin ya makanannya? Dadah!" Gralexa keluar dari kelasnya, di ikuti oleh Olin dan Kea.

Napas Kaptenal terdengar jelas oleh Ibon, kunyahan Kaptenal pun menjadi melambat. "Kenapa tuh muka?"

"Lo mau coba?" Kaptenal menyodorkan bekal itu pada Ibon.

"Lah? Tadi aja gak lo kasih!"

Walau begitu, Ibon memasukan sesendok nasi goreng buatan Gralexa ke dalam mulutnya. "Nal? Kok nasi gorengnya manis banget, ya?" Wajah Ibon mengekspresikan rasa aneh dari makanan itu.

"Kayaknya si Poni salah masukin garam jadi gula deh."

"Dan lo bilang ini enak? Pantes aja, tadi lo nepis tangan gue!"

"Ya ... gue gak tega kalau bilang gak enak."

"Lo, mau abisin nasi goreng ini?"

Anggukan kepala Kaptenal, membuat Ibon tertawa. "Gue bilang juga apa, pasti suka juga kan akhirnya! Mana jadi bucin lagi."

Ibon ingin mengambil kotak bekal itu. Tapi tangan Kaptenal menahannya. "Nal?"

"Makanan ini gak buat gue mati, Bon."

"Tapi..."

"Lo mending beliin gue air."

Ibon menghela nafas. "Ya udah, sekalian nanti lo harus minum obat, kan? Tapi ... lo yakin mau ngabisin ini?"

"Iya. Bawel amat sih, lo! Sono!" Kaptenal mendorong Ibon, di tempatnya.

"Iye, sabar!"

Setelah Ibon keluar dari kelasnya, Kaptenal menatap makanan yang diberikan oleh Gralexa. Ia kembali menyuapi sesendok nasi goreng yang terasa sangat manis itu, ke dalam pada mulutnya. Tentunya rasa manis gula dari nasi yang di goreng, dengan kecap manis itu menjadikan rasa yang sangat aneh di dalam mulutnya. Walaupun begitu, Kaptenal tetap menghabisinya.

Saat Ibon kembali dengan sebotol air, ia melihat kotak bekal itu sudah kosong. Kaptenal benar-benar menghabiskan nya sendiri. Ibon menyodorkan botol itu, dan diterima oleh Kaptenal.

Kaptenal Where stories live. Discover now