PROLOG

946 108 19
                                    

Seorang anak kecil berumur 5 tahun dengan rambut sebahu sedang berdiri di depan sekolah taman kanak-kanak.

Ia sedang menunggu di jemput oleh papa nya. Sekolah sudah sepi, hanya tersisa pak satpam dan dirinya.

Kebetulan sekali papa nya belum menjemput dirinya padahal bel pulang sekolah sudah berbunyi dari 15 menit yang lalu, tetapi tidak ada tanda tanda mobil.

Guru guru sudah pulang semua, tidak banyak dari guru guru itu yang mengajak nya untuk pulang bareng. Tetapi ia tolak dengan alasan menunggu papanya.

Ia memilih duduk di bangku yang berada di dekat pos satpam.

"Masih belum di jemput dek?" Tanya Tian, satpam TK itu. Yang ditanya hanya menggelengkan kepalanya lesu.

"Yaudah kalo gitu mau bapak anter aja? Adek udah capek gitu mukanya. Daripada nunggu papa adek kelamaan kan" ujar pak satpam

"Engga deh pak, aku mau nunggu papa jemput aja. Mungkin jalanan macet jadi papa telat" balas anak itu. Pak satpam hanya mengangguk lalu duduk di samping anak itu.

Selang 3 menit kemudian mobil papa nya terlihat dari arah sebrang sana. Papa nya memberhentikan mobil nya di depan Alfamidi yang berada di sebrang jalan TK.

Papa nya turun dari mobil. Anak kecil itu yang tadinya lesu menjadi semangat karna papanya sudah menjemput nya.

"SEBENTAR SAYANG TUNGGU PAPA DISANA" teriak nya.

Gadis itu hanya mengangguk seraya tersenyum kearah papanya. Ia menunggu papa nya yang akan menyebrang. Melihat itu pak satpam pun juga tersenyum.

"Pak Tian, aku pulang dulu ya. Papa udah jemput" pamitnya.

"Iya dek, hati hati ya" balas pak Tian.

Saat papa gadis kecil itu menyeberang, tiba tiba ada sebuah mobil melaju kencang dari lawan arah. Sang papa belum menyadari itu namun sang anak tau.

"PAPAAA AWASS ADA MOBILLL" teriak anak itu

Sang papa yang di teriakin merasa kaget. Ia melihat ke arah mobil itu namun sayang nya ia tidak bisa menghindar.

CKITT...

BRAKKKKK...

"PAPAAAAAAA"

Anak kecil itu berlari menuju papanya, yang terpental lumayan jauh. Papanya tergeletak di jalanan dengan baju bersimbah darah.

Pak satpam melihat semuanya. Itu tabrak lari. Sebelum samperin papa dan anak gadis itu ia menyempatkan untuk melihat plat nomer truk tersebut.

Yap tercatat jelas di otaknya angka plat itu. Ia akan melaporkan setelahnya.

"Papaa... Bangunn paaa. Jangan tinggalin Jejee sama mama paaa.. bangunnn" Isak anak yang di ketahui bernama Jeje itu.

"Pak satpam tolongin papa pak. Ayo pak bawa papa kerumah sakit" pak satpam langsung membawa papa Jeje ke arah mobil milik Jeje. Ia masuk ke kemudi diikuti Jeje yang duduk dibelakang bersama papanya.

"Pak, cepett ya bawa mobilnya. Kesian papaa kesakitan pakk.." ucap nya masih dengan isakan.

"Iya dek, ada yang sabar ya, yang tenang. Bapak cepatin bawa mobilnya" ucap Tian menenangkan Jeje.

Sembari menunggu mobil sampai ke rumah sakit. Jeje melihat hp papanya yang berada di dashboard. Ia mengambil nya lalu menghubungi mama nya.

AKSARAOù les histoires vivent. Découvrez maintenant