Choi Beomgyu

2.8K 624 14
                                    

"Mama udah masak, pergi dulu ya."

"Sebentar Beomgyu, papa lagi urusin kerjaan."

"Iya nanti kita jalan-jalan."

"Besok deh, setelah papa sama mama rapat di kantor."

Terkadang Beomgyu di nomor duakan setelah kerjaan orang tuanya, setelah pekerjaan nya selesai maka Beomgyu akan dapat perhatian penuh.

Keluarga nya bisa di bilang harmonis, tapi terkadang Beomgyu jadi anak kedua dan anak pertamanya nya itu berkas-berkas penting.

Bahkan sudah dewasa pun anak-anak tetap membutuhkan perhatian dari orang tua kan? Wajar jika Beomgyu bertingkah seperti anak kecil di depan orang tuanya.








































"Halo mah, nih Beomgyu bawa temen-temen."

"Makan ya, mama mau nyusul papa." Mama Beomgyu mengusap rambut anaknya.

"Iya deh, hati-hati." Beomgyu pasrah.

Melihat kepergian mama dari Beomgyu, keempat temannya menatap Beomgyu miris. Yang di tatap terkekeh.

"Santai lah, udah biasa. Nanti juga pas hari libur mereka bakal lepas kerjaan nya." Beomgyu terlihat tenang, padahal isi hatinya tidak senang.

"Makan aja sini, belum makan siang kan lo pada? Iya lah orang masih pake baju sekolah gitu." Lanjutnya.

Teman-teman nya mengangguk, lalu mengikuti Beomgyu ke meja makan.








































"Ayo pa ih, udh malem gini masa masih sibuk?"

"Sebentar ya." Papa Beomgyu tidak mengalihkan atensi nya dari laptop di hadapan.

"Udahlah, Beomgyu mau tidur." Rajuk Beomgyu, meninggalkan ruangan kerja papanya.

Dengan perasaan kesal, Beomgyu memaksa matanya untuk terpejam dan pergi ke alam mimpi.

Family ; 𝗧𝗫𝗧 [✓]Dove le storie prendono vita. Scoprilo ora