##BAB-61. FIGO HANCUR
Flora sudah memasuki ruang operasi yang dimana ruang operasi Flora berada tepat di samping ruang operasi Fina. Hal ini dikarenakan tim medis memerlukan conecting door dalam ruang operasi tersebut untuk menunjang operasi donor sel punca yang akan di jalankan kepada Flora.
Dokter hanya bisa mengatakan bahwa Ia akan berusaha dengan maksimal untuk melancarkan proses operasi ini. Mungkin itu merupakan kalimat standar yang dikatakan semua dokter apabila kita terlihat menaruh harapan kepadanya.
Di luar ruang operasi tersebut semua orang berkumpul.
Tangan mereka mengepal, merapalkan doa dalam hati, bahkan menggenggam tangan satu sama lain untuk menguatkan diri mereka menantikan proses operasi yang hasilnya mungkin saja bukanlah hal yang mereka siap untuk dengarnya sampai kapanpun.
Menunggu proses operasi satu anggota keluarga saja bukanlah hal yang mudah, dan saat ini mereka harus merasakan rasanya mengkawatirkan tiga nyawa orang yang mereka sayang sedang mempertaruhkan hidupnya di dalam ruang operasi.
Mereka menangis, namun bersama-sama mencoba saling menguatkan satu sama lain. Kecuali Figo. Figo berada dijarak yang cukup jauh dibandingkan mereka. Figo sadar mau bagaimana pun apa yang terjadi hari ini mayoritas adalah salahnya, wajar sekali jika mereka tidak mau berurusan atau bahkan ingin Figo pergi dari hidup mereka setelah ini.
Figo merasa takut, sedih, kesepian, Ia butuh seseorang yang bisa menjadi sandarannya saat ini. Hidupnya tidak pernah semengerikan ini. Ia bahkan tidak pernah membayangkan kalau Ia akan mengalami hal ini. Ia belum bisa jika dirinya harus kehilangan salah satu anggota keluarga dalam keluarga kecil yang belum lama ini dibangun. Figo masih mau menghabiskan uang, waktu, dan tenaganya untuk kebahagiaan keluarganya.
Tapi, untuk sekarang, jika memikirkan hal itu, apakah mungkin Ia bisa membahagiakan keluarga kecilnya.
Bagaimana kalau Figo tidak berhasil membuktikan kalau Saka bukanlah anak kandungnya?
Bagaimana bisa orang hanya mempercayai kata-katanya tanpa ada bukti pendukungnya?
Saat Figo semakin terlarut dalam kesedihan dan kesendiriannya, tiba-tiba saja langkah kaki mendekat ke arah mereka. Langkah kaki tersebut adalah milik orangtua Figo.
Figo tidak menghubungi mereka, bahkan Ia sendiri belum sempat menyalakan ponselnya yang mati karena kehabisan daya. Mungkinkan orangtua Fina yang menelepon mereka untuk datang? tetapi untuk apa mereka menghubungi orangtua Figo? apakah mereka ingin memaksa hubungannya dengan Fina berakhir sekarang juga?
Figo ketakutan. Air matanya menetes, dan tangisannya semakin dalam seiring dengan langkah kaki tersebut mendekat kearahnya.
"Go.." Rose langsung menghamburkan pelukan hangat kepada anaknya yang duduk sendirian bahkan saat ini bahunya bergetar karena menangis.
Sebesar apapun umur anaknya, dimata Rose, ada sisi dimana Figo tetaplah anak kecil yang bergantungkan hidup pada dirinya.
"Gapapa sayang, semua akan baik-baik saja." Rose menenangkan Figo sambil mengusap punggungnya.
"Maaf, maafin Figo ya, mah pah." Kata Figo sambil mengusap air matanya, Ia baru sadar kalau dirinya terlalu menunjukan sisi lemahnya, apalagi bisa saja pihak keluarga Fina melihatnya saat ini.
"Fina, Flora, dan adiknya Flora akan baik-baik saja." kata Rose lagi untuk meyakinkan Figo.
Figo sudah lama tidak bertemu dengan orangtua nya, terakhir kali yaitu sejak hari pernikahan mereka, lalu belum sempat untuk berkunjung lagi. Lagipula memang sebelum bertemu dengan Fina pun, Figo tidak memiliki rutinitas mengunjungi orangtuanya, karena orangtuanya sangat sensitif jika melihat Flora.
KAMU SEDANG MEMBACA
BABY FROM FIRST LOVE ✅
RomanceFigo adalah cinta pertama dan mungkin menjadi cinta terakhirnya Fina. Sikap tidak peduli Figo semenjak tau jika Fina menyukainya tidak membuat cinta Fina menjadi luntur sedikit pun. Apapun Fina lalukan demi bersama dengan Figo. Tetapi Fina berhenti...