31 - Berantem (a)

12.1K 666 24
                                    

"Papa mau temuin om dokternya dulu ya, setelah itu papa langsung ke kantor. Nanti siang papa balik lagi." Kata Figo berpamitan keluar dari ruangan ini.

"Oke papa!" Mood Flora dengan mudahnya berubah begitu saja.

Setelah kemarin pagi Figo mencoba lagi untuk menanyakan tentang Flora yang dirawat dari rumah, ternyata untuk kali ini dokter sudah mengijinkannya. Demam Flora sudah mulai turun, kondisinya pun sudah mulai membaik karena stabil sehingga sudah boleh untuk pulang.

Hanya saja, kepulangan Flora tidak berarti Flora bebas melakukan apa saja. Perlu penjagaan ketat mengenai makanan dan minuman yang masuk ke dalam tubuhnya, rumah dan beberapa barang yang harus bersih, dan juga membatasi Flora bertemu dengan orang banyak maupun orang baru. Hal ini karena imunitas tubuh Flora yang sedikit menurun dan memungkinan virus dari lingkungan sekitarnya membahayakan dirinya.

Fina pun memutuskan untuk tidur di rumah Figo setelah Flora diijinkan untuk pulang. Fina mau merawat Flora secara langsung, lagipula sudah tidak ada Laura di rumah tersebut, sehingga Figo bisa kesulitan karena mengurus Flora sendiri.

Fina memilih untuk tidak tidur bersama Figo. Ia tidur di kamar Flora semalam karena Flora meminta Fina untuk menemaninya sampai lelap. Rencananya, Fina akan pindah tidur di kamar Laura setelah Flora pulas, tetapi ternyata dirinya sudah ikut pulang dan hasilnya tidur bersama dengan Flora.

Terdengar suara seseorang membuka pintu kamar Flora dari luar. "Aku berangkat, ya." Kata Figo menongolkan kepalanya dan berbicara berbisik kepada Fina yang belum lama ini baru saja membuka matanya.

Fian beranjak dari tempat tidur, menyisir rambutnya asal, lalu keluar dari kamar Flora tersebut.

"Kenapa bangun?" Tanya Figo menghadap Fina, saat Fina mengikuti langkah kakinya dari belakang.

"Kamu kok pagi banget ke kantornya?" Tatapan Fina mengintimidasi Figo.

"Ada yang harus aku urus Fin, lagian kalau berangkatnya agak siang, bisa kena macet aku." Kata Figo memberikan alasannya.

"Kenapa nggak bangunin aku?" tanya Fina kepada Figo.

"Aku nggak mau ganggu tidur kamu, Fin. Lagipula aku bisa sendiri kok." Kata Figo.

"Nggak boleh, mulai sekarang aku yang harus selalu bantuin kamu biar kamu nggak sendiri. Dari kamu bangun tidur, sampe kamu berangkat, terus kamu pulang, sampai kamu mau tidur lagi." Kata Fina kepada Figo.

"Makanya, semalam kamu tidur di kamar aku aja." Kata Figo yang sukses membuat pipi Fina menjadi merah.

"Apaansi Go, udah ayo buruan kamu berangkat kerja." Kata Fina mengalihkan pembicaraan sambil mendorong pelan tubuh Figo supaya Figo melangkahkan kakinya.

Sampailah Fina dan Figo saat ini di garasi mobil Figo. Figo masuk ke dalam mobilnya dan Fina sudah membuka kunci pagar rumah Figo tersebut dan menekan tombol untuk membuka pintu pagarnya.

"Kabarin aku kalau ada apa apa, telepon aja langsung karena kalau cuma kirim pesan takut nggak kebaca." Kata Figo berpesan kepada Fina.

"Okey, yaudah sana berangkat. Hati hati ya." Kata Fina sambil melambaikan tangannya dan mobil Figo setelah itu keluar dari rumah tersebut.

Saat pintu pagar tersebut mulai menutup, seperti sebelumnya, tetangga Figo yang sedang jalan pagi melihat dengan tatapan penuh tanya kepada Fina. Fina pun tersenyun menyapa tetangga Figo tersebut, ya mau tidak mau harus menyapa mereka karena nantinya Fina akan tidak lama di rumah ini setelah menikah dengan Figo.

Mereka membalas senyuman Fina tetapi tatapannya masih saja penasaran. Fina tidak mau ambil pusing, Ia langsung masuk ke dalam rumah karena harus menyiapkan beberapa makanan untuk dirinya dan juga Flora.

BABY FROM FIRST LOVE ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang