05

2.7K 181 6
                                    

Apa kabar kalian?

Jangan lupa tinggalkan jejak dengan cara vote dan komen

Semoga suka ❣️

Selamat membaca-!

•••

Bel masuk sudah berbunyi sekitar 5 menit yang lalu, tapi belum ada guru yang memasuki kelas XI IPA 1. Banyak yang mengira jika pelajaran pertama free, tapi ada juga yang mengira jika guru tersebut tidak masuk.

"WOY ADA ANAK BARU ANJIR."

Teriakan dari sang ketua kelas, membuat heboh satu kelas. Tidak hanya satu kelas, tapi seluruh murid pun merasakan hal yang sama.

Desas desus tentang adanya anak baru jadi perbincangan para siswi SMA Rajawali. Pro dan kontra terus saja di debatkan oleh mereka.

Kehebohan kembali berlanjut saat mengetahui jika anak baru itu berjenis kelamin laki-laki. Ditambah lagi, ada gosip jika anak baru tersebut satu circle dengan Bara.

Sedangkan dilain tempat, Kaila gelisah dengan kehadiran anak baru tersebut. Sedari tadi, ia terus berdoa agar tidak sekelas dengan anak itu.

"Bara! lo tau siapa anak baru nya?" tanya Ghea penasaran.

Bara hanya mengidikkan bahunya, pertanda tidak tahu atau mungkin berpura-pura tidak tahu.

"Kalau cowok gue berharap dia ganteng, kalau cewek gue berharap dia jelek," ujar Ghea membuat beberapa siswi tertawa mendengar ucapannya. Tapi tak tanggung-tanggung juga ada yang menyetujui ucapan Ghea.

Ghea menatap ke arah Kaila. Tumben sekali Kaila hanya diam ditempat, biasanya juga masuk kelas kalau ada guru. Lebih tepatnya, keluar kelas untuk memanggil guru.

"Kaila! tumben lo diam, biasa juga keliling nyari perhatian guru," sinis Ghea.

Kaila mendengus. "Lo tuh mau nya apa sih? Gue diam salah, gue cari perhatian guru salah. Serba salah gue yang ada."

"Lo emang serba salah. "

"Kalau gue serba salah,  lo maha benar gitu?"

Ghea berdecak kesal. Sangat sulit membuat Kaila bungkam dengan kata-katanya.

"Iya kali," balas Ghea sekenanya.

"Ciri-ciri orang kekurangan belajar yah gini nih," sinis Kaila. 

"Lo ---"

BRAK-!

"Lo berdua bisa diam gak sih?" kesal Bara. Dia hanya ingin tidur dengan tenang di dalam kelas, tapi dua manusia berjenis tikus dan kucing itu malah adu mulut sampai tidak ada ujungnya.

"Salahin tuh si Gheanjing," ujar Kaila.

"Gue sumpahin bersahabat lo berdua."

"Gak akan!" Kaila dan Ghea dengan kompak menolak ucapan Bara. Tidak ada kata sahabat antara Ghea dan Kaila. Ingatkan itu.

"Weh ada guru, ada guru." Perkataan Dimas membuat seluruh murid kembali ketempat duduk masing-masing.

"Selamat pagi, maaf ibu terlambat masuk."

"Gapapa bu. Sampai pulangan juga gak masalah," celetuk Rama semangat.

Bu Dewi menggelengkan kepalanya. "Kalau gitu kamu keluar, biar gak ketemu ibu."

KailAzielTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang