ⓢⓔⓟⓤⓛⓤⓗ

4K 468 54
                                    

Jessica telah sadar dari pingsan nya dan melihat isi ruangan. Dirinya bertanya-tanya dimana ia sekarang?? Matanya tertuju pada laki-laki yang sedang tidur di samping lengannya sambil menggenggam tangannya.

Satu tarikan garis di bibirnya terukir jelas saat melihat Heeseung. Sepertinya ia sudah mulai menyukai Heeseung, sepertinya...

Jessica menarik tangannya yang digenggam Heeseung. "Hee??" panggil Jessica sambil mengelus kepala Heeseung lembut. Bukannya bangun Heeseung malah tersenyum ketika Jessica mengelus kepalanya.

"Gue tau lo udah bangun" ucap Jessica yang masih setia mengelus kepala Heeseung.

"Udah tau gitu kenapa masih dielus?" skak Heeseung sambil menahan tawanya.

Jessica dengan cepat menarik tangannya dan membalik badannya menghadap kiri agar Heeseung tidak melihat wajahnya yang sudah seperti kepiting rebus.

Heeseung berdiri dan merebahkan tubuhnya di samping Jessica.

"Heh ngapain lo? Pergi gak!" bentak Jessica.

Bukannya pergi Heeseung malah membalikan badannya dan memeluk Jessica. Sungguh sekarang Jessica merasa perutnya seperti digelitiki. Rasanya ah mantap!

"Lo kok lancang banget sih?! Lepasin gak?" Jessica berusaha melepas lengan Heeseung yang melingkar di perut rampingnya. Namun usahanya sia-sia, justru pelukan Heeseung semakin erat.

Karena sudah tau Heeseung tidak akan melepaskan pelukannya, ia pun memilih untuk diam dan pasrah. Cukup lama, mungkin ada 10 menit Heeseung memeluk perutnya dengan erat sampai rasanya sudah mulai melonggar.

Suara dengkuran kecil terdengar jelas di telinga Jessica. Ia membalikan badannya dan merubah posisinya menjadi terlentang dengan pelan agar Heeseung tidak bangun.

"Kayaknya masih ngantuk" ucap Jessica pelan.

Wajah sempurna milik Heeseung mampu menghipnotis Jessica. Apakah dia manusia? Atau malaikat? Mata Jessica tertuju pada hidung mancung milih Heeseung.

"Hidung lo di tempel ya Hee? Bisa mancung gini insecure banget gue" lagi-lagi Jessica mengoceh sendiri dan memegang hidung Heeseung yang sangat mancung.

Sepertinya Heeseung sudah tertidur dengan pulas, Jessica mencoba melepa lengan Heeseung yang melingkar di perutnya dengan pelan. Berhasil, Jessica pun berniat berdiri dan pergi dari UKS, namun Heeseung menahannya.

"Jangan Ra" lirih Heeseung yang masih tertidur.

Jessica mengerutkan dahinya "Ra??".

"Aku sayang kamu Fara" ucap Heeseung.

"Kamu mau tinggalin aku lagi Ra? Please jangan pergi lagi Ra" sambung Heeseung dengan suara serak basah. Ternyata air matanya jatuh.

Melihat Heeseung seperti ini membuat Jessica tersentuh apalagi Heeseung yang masih menangis.

"Jangan nangis" lirih Jessica dan menghapus air mata di pipi Heeseung.

"Tapi Ra itu siapa?" batin Jessica.

_________

Jake memasuki kelas dengan wajah gelisah dan menaruh tasnya asal.

"Woi kaget anjir bener-bener lo, kenapa si lo?" kesal Sunghoon yang sedang asik dengan pikirannya.

"Lagian bengong mulu jadi orang! Ck adek gue pingsan lagi di UKS sama Heeseung" ucap Jake.

"Wuihh Heeseung gerak cepet banget ya" balas Sunghoon.

"Goblok namanya orang pingsan ya ditolongin lah, kalo gue gak dihukum ya gue yang bawa adek gue" geram Jake sambil menoyor kepala Sunghoon.

"Anterin gue ke kelas Jessica yuk" ajak Jake yang langsung diangguki oleh Sunghoon.

"Tumben amat mau" cibir Jake.

Sunghoon hanya cengegesan "Hmmm tau nih gue, ada cemceman lo kan disitu?" ledek Jake.

"Hahaha tau aja dah lah skuy" ucap Sunghoon dan mereka pun pergi ke kelas Jessica.

Disaat mereka berjalan menuju kelas Jessica pandangan siswi-siwi yang sedang bergosip di depan kelas tidak lepas dari Jake dan Sunghoon sang pangeran sekolah.

"Lo liat gak sih kak Jake masuk ke kelas XI IPA 2? Ngapain ya?" tanya seorang siswi pada teman-temannya.

"Yang gue denger sih dia kakaknya anak baru itu yang namanya Jessica" jawab teman dari siswi itu.

Suasa kelas mendadak hening ketika Jake dan Sunghoon memasuki kelas Jessica. Pasalnya mereka semua takut dan tunduk pada Jake dan teman-temannya, apalagi dengan Heeseung.

"Jessica nya mana? Kok lo yang naro tas nya?" tanya Jay.

"Di UKS, tadi pingsan dia" jawab Jake sambil menaruh tas milik Jessica.

"Sendirian?"tanya Jay lagi.

"Sama Heeseung" jawab Jake.

Seisi kelas terkejut sekaligus iri, apalagi para kaum hawa. Sebagian dari mereka adalah penggemar berat Heeseung seniornya. Namun mereka takut untuk menyatakannya karena dulu ada siswi yang mencoba untuk menyatakan perasannya ke Heeseung namun ditolak mentah-mentah dan dipermalukan di sekolah.

"Yaampun Jessica kasian banget" lirih Yeji.

Mendengar suara Yeji membuat Sunghoon tidak bisa menahan senyumnya. Ternyata Sunghoon sudah lama menaruh hati pada Yeji karena kecantikannya.

"Serem banget lo Hoon senyum-senyum sendiri iiih" ucap Jungwon.

"Ya biarin kan gue ganteng, gaksuka lo?" sewot Sunghoon.

"Dihh?? Emang ganteng?? Gaktuh" ucap Jungwon dengan tatapan julid.

"Ganteng kok" ucap Yeji yang membuat Sunghoon terbungkam. Pipi Sunghoon sekarang benar-benar seperti kepiting rebus.

Sadar akan Sunghoon yang sedang blushing membuat Jake, Jay, dan Jungwon tertawa terbahak-bahak.

"Ohh jadi cemceman lo Yeji Hoon???" ledek Jake.

"Ohh cie Yejiii" ledek Jay pada Yeji.

"Apaansih? Tau ah mau ke toilet" kesal Yeji dan pergi meninggalkan manusia akhlasless ini.

"Temenin ah" ucap Sunghoon asal yang membuat ketiga temennya berteriak......

"MESUM LO!".

lee heeseung ; feverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang