ⓓⓤⓐⓟⓤⓛⓤⓗⓢⓐⓣⓤ

2.3K 292 10
                                    

Hari demi hari terus berlalu. Tapi Jessica tidak kunjung bangun dari tidur panjangnya. 

Ceklek

Suara kenok pintu terdengar jelas di ruangan IGD. Heeseung melangkahkan kakinya berat menghampiri kekasihnya. Ditatapnya wajah cantik tanpa olesan yang sedang tertidur lemah di ranjang. 

Ia meraih telapak tangan Jessica dan menciumnya, menghirup nya dalam-dalam dan secara otomatis air mata Heeseung terjatuh. 

"Udah 6 hari Jess lo gak bangun, apa lo gak cape tidur terus?" lirih Heeseung.

Tidak ada respon. Lelaki yang masih mengenakan seragam sekolah itu tiada henti menatap wajah kekasihnya "Kenapa lo gakpernah jelek sih? Lo manusia bukan sih? Kenapa cantik banget?" ucap Heeseung sedikit terkekeh.

"Hari ini hari pertama gue ujian nasional Jess. Tapi gue gak semangat sama sekali karena gak ada lo yang temenin gue" ucap Heeseung yang menaruh telapak tangan Jessica di pipinya.

"Cape ngomong sendiri tau hahahah, gue harap lo cepet bangun Jess. Gue mau pergi ke Australi sampe gue selesai S1 Jess. Lo gakmau apa nemenin hari-hari terakhir gue di Indonesia? Ish bangun dong" ucap Heeseung menahan tangisannya.

Heeseeung melepas genggamannya dan menutup wajanya dengan kedua tangannya. Ia menangis tersedu-sedu. Setiap hari ia selalu dihantui rasa bersalah. Sumpah demi tuhan urusannya dengan Ni-Ki tidak akan pernah selesai sampai Ni-Ki mendapat hal setimpal.

"Pacar lo balik dulu ya Jess. Cepet bangun nya, gue sayang banget sama lo" bisik Heeseung dan mengecup lama dahi dan bibir Jessica.

_____

Disuatu basecamp besar yang dihuni oleh tiga berandal yang sedang berbincang mengenai masalah tempo hari. 

"Kenapa gak sekalian mati aja sih tu cewek?" kesal Ni-Ki.

"Padahal gue nabrak udah kenceng banget" sambung Yeonjun.

Ni-Ki mengusap wajahnya kasar "Gue yakin Heeseung apalagi Jake gakbakal tinggal diem, mereka pasti bakal balas dendam sama kita. Kita harus siap kapanpun" ucap Ni-Ki.

"Guee paham" balas Soobin.

Brak!

Suara dobrakan pintu membuat ketiga berandal ini menoleh, dan benar saja Heeseung bersama teman-temannya datang untuk menghajar Ni-Ki dan kedua temannya.

"Wow Lee Heeseung??? Gimana kabar si princess? Gue denger dia koma hahahah" ucap Ni-Ki.

"Gakusah banyak bacot" bentak Heeseung.

Ni-Ki tersenyum miring dan menghampiri Heeseung "Terus mau apa lo sekarang?".

"Bunuh lo" ucap Heeseung dan tanpa basa basi Heeseung memukul dagu Ni-Ki keras dari bawah.

Sempat terjatuh, Ni-Ki kembali bangkit dan melawan Heeseung dibantu dengan kedua temannya yang juga berkelahi dengan teman-teman Heeseung.

Pukulan demi pukulan mendarat di tubuh Ni-Ki, Yeonjun, dan Soobin sehingga mereka pun terjatuh lemas.

Tidak puas akan hal itu, Heeseung menindih tubuh Ni-Ki yang sudah berbaring lemah dan terus memukul wajah Ni-Ki sehingga sudah banyak darah yang keluar dari tubuh Ni-Ki.

"Hee udah Hee! Nanti dia mati, kalo gini lo sama aja kayak dia. Pembunuh" ucap Sunghoon yang membuat Heeseung menghentikan aksinya.

"It's not over" ucap Heeseung dingin.

_____

Dikediaman keluarga Sim terlihat hampa dan penuh kesedihan, apalagi Jake. Bagaimana tidak? Adik kesayangannya tidak kunjung sadarkan diri. Selama 6 hari ini Jake hanya terus mendoakan agar adiknya bisa cepat bangun, hanya itu.

Bahkan saat mengerjakan ujiannya ia sama sekali tidak fokus. Pikirannya hanya tertuju pada adiknya.

Kini ia sedang duduk di pinggir kolam renang rumahnya dan menenggelamkan kakinya di kolam itu sampai akhirnya Salma datang dan menghampirinya.

"Eh mama? Sini ma duduik" ajak Jake ramah.

"Terimakasih nak" Jawab Salma ramah.

Salma mengelus bahu Jake layaknya anak kandung sendiri "Kamu pasti kepikiran adikmu ya? Jake harus sabar dan terus berdoa. Serahkan semua sama yang diatas nak, ini bukan kehendak kita, ini semua takdir" ucap Salma lembut yang membuat Jake merasa lebih tenang.

"Makasih ya ma mau nyemangatin Jake. Mungkin aku cuma terlalu sedih karena keadaan adik aku sekarang" lirih Jake.

"Hmm mama ngerti, bukan cuma kamu yang sedih dengan keadaan Jessica. Semua ikut sedih nak, tapi sekali lagi mama bilang ini semua takdir dan harus kita terima".

Jake menghela nafasnya berat "Iya ma Jake paham" ucap Jake dan memeluk Salma tanpa meminta izin. Menurutnya Salma sudah seperti ibu kandungnya sendiri.



lee heeseung ; feverWhere stories live. Discover now