Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Sakti Adiguna Ardhana
Jangan lupa votment
Sorry for tipo karena engga baca ulang langsung up.
🏠🏠🏠
"Permisi!! punten!!"
Seorang pemuda jakun udah dari tadi berteriak di depan rumahnya,keliatan sepi tapi kan masih pagi?
"Sepada!!!"
"Ini pada kemana si?"
"Permisi ini sakti pulang ya allah,setelah bertahun-tahun apa engga kangen?"
Pemuda dengan tubuh tinggi itu menghela nafasnya dia memilih duduk di depan rumahnya sambil bermain ponsel.
"Heh?!"
Pekikan itu membuat si pemuda mengangkat kapalanya. Untuk melihat siapa yang engga sopan memanggilnya itu.
"Siapa?"
"Anjir sakti!! Ini gue Jian anjir."
Jian langsung memasuki rumah keluarga Ardhana itu,maklum dulu yang seumuran dengan Jian untuk bermain cuma Sakti. Dan setelah itu anak ini serasa di buang karena Jeno yang kaya anak kecil.
"Apa kabar lo." Waktu udah deket mereka akhirnya berpelukan layaknya teman lama yang engga ketemu. Tapi emang bener sih.
"Baik,btw orang rumah gue pada kemana?"
"Masih di rs lah,tante Tiyya belum balik. Cari aja kunci cadangan di bawah keset."
Sakti mangut lalu membuka keset welcome depan pintu,untungnya ada kunci. Emang kebiasaan dari dulu keluarganya Jeff selalu naro kunci di situ bahkan Jian sampe hafal.
"Temenin masuk njir takut ah gue."
Jian bergidik geli,apaan badan doang tinggi besar taunya penakut.
"Dih di kira ada apaan pagi-pagi."
Akhir kedua pemuda itu masuk kedalam sambil berbincang,di sini ada kamar Sakti walaupun di buang mereka tetep nganggep Sakti kok. Mungkin setelah ini Sakti bakalan pindah kartu keluarga lagi.
Dulu Tiyya sama Jeff pernah bilang,kalo di suruh pulang sama Jeno kapan pun itu berati tandanya Sakti bisa balik ke keluarga Ardhana.
"Sepupu lo gemoy anjir gue demen."
Saat sedang becanda langkah mereka terhenti karena mendengar sesuatu.
