REVALESHA [ 52 ]

21.8K 2.9K 1.3K
                                    

HALO READERS!!!.

Tolong tinggalkan jejak seperti vote dan komen yang banyak setiap paragraf yaaa.



Pagi yang indah dengan semangat yang baru, hari sabtu sekolah Megatara sedang melakukan kegiatan baru yaitu senam bersama dan gotong royong membersihkan lingkungan sekolah tanpa belajar.

"Kita senam begini berasa jadi emak-emak komplek gua" Celetuk Bastian ke Dylan yang sangat semangat.

"Alah bilang aja tulang lo mendadak lunak, makanya kagak doyan senam" Ejek Dylan.

Bastian bersiap menyelepetkan handuk kecil yang tergantung di lehernya tapi terlihat si uncle melirik tempat mereka.

"Aishhh, segala si uncle masuk lagi di hari bebas, rajin banget ke sekolah dah bocahnya" Dylan mendesah lesu ketika melihat uncle Siregar.

Bastian mengangguk, "gak semangat gua jadinya senam" Lirihnya.

Dylan mencebik, "lo juga dari awal kagak ada semangatnya ye Bas, giliran emak-emak yang semok aja senam mata lu nyala" Sindirnya.

Bastian mengangguk, ia memang tak suka senam karena itu menguras tenaga dalam tubuh tapi kalau lihat emak-emak semok ya rezeki, lagian bukannya kata orang kita harus hemat tenaga?.

Kedua orang itu memang terpisah barisannya dari lima temannya yang berada dibarisan paling belakang. Regan melihat Dylan dan Bastian daritadi mengobrol seperti ibu-ibu beli sayur keliling.

"Lo sama Ale gimana Val?" Edgar menanyakan hubungan mereka.

Reval melirik, "gua udah baikan tapi kayaknya dia belum seratus persen terima maaf gua" Sedikit kecewa saat Alesha masih terlihat menjaga jarak.

"Baikan dalam arti apa? Balikan atau sekedar baikan" Bingung Regan.

"Lebih tepatnya baikan"

"Yaudah terima aja dulu, semua juga berawal dari lo" Ravi menepuk bahu Reval.

Ardiaz sedaritadi menguap terus, "ini siapa yang ngusulin senam sama gotong royong setiap hari sabtu sih? Program siapa nih yang bikin ulah" Gerutunya.

"Gua rasa si uncle" Jawab Regan, karena Ardiaz sekarang memiliki dendam kesumat sama uncle.

Ardiaz menunjuk uncle dengan dagunya, "etdah ngapa guru-guru nurut aja sih sama tuh aki-aki plontos!" Cecarnya penuh hujatan kebencian.

"Dia itu king of Megatara" Regan memuji-muji uncle depan Ardiaz yang sangat empet.

Cuih!. Ardiaz meludah.

"Mana ada raja yang tidak memanusiakan manusia, hoax itu mah" Kesal Ardiaz.

Edgar merangkul leher Ardiaz, "Yaz, dia itu kayak dewa Zeus gagah, berani, dan menyeramkan"

"Gagah sama beraninya mah tipuan, kalau menyeramkan emang bawaan orok dia kayaknya" Masih saja menjelekkan uncle di mata teman-temannya.

"Ardiaz dan kau cowok berjam coklat!" Sorak uncle membuat murid yang lain menoleh kebelakang serempak.

"Kenapa uncle?" Jawab Edgar berusaha santai karena malu-maluin kalau mereka terlihat takut sama si aki-aki plontos itu.

"Kau berdua mau senam atau nyebrang jalan bergandengan tangan!" Seru uncle membuat yang lain salah fokus ke tangan Edgar merangkul Ardiaz.

Ardiaz melirik tangannya, "idih! Lo mau ngapain gandeng tangan gua? Ngucap Gar astagfirullah janganlah kau belok dulu kasian pacar kau yang cantik itu" Kini nada bicara Ardiaz meniru uncle.

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang