REVALESHA [ 55 ]

23.5K 3K 1.2K
                                    

HALO READERS!!!

Tolong seperti biasa tinggalkan jejak vote dan komen yang banyak setiap paragraf yaaa.

Disarankan memutar mulmed terkhusus di akhir part untuk mendalami cerita 🙃.

Alesha duduk di kasurnya setelah dibolehkan pulang meskipun belum boleh untuk sekolah karena luka dibagian pinggang itu.

Berhubung ia bosanan jadi cuman bisa guling-gulingan di kasur padahal lukanya masih terasa ngilu jika kebanyakan gerak, tapi itulah Alesha tak bisa dilarang.

"Nih makan dulu udah gua beliin cilung" Reval meletakkan sepuluh cilung di kasur sambil ia melepas jaketnya.

"Nggak ketemu Kiana kan dijalan?" Alesha tengkurap mencoba menggapai plastik itu.

Reval buru-buru menyambar plastik tadi sebelum Alesha tengkurap, "jangan tiduran kayak gitu Al nanti luka lo kena" Omelnya memberikan cilung tepat depan Alesha.

"Udah mendingan kok udah gak sakit kayak awal" Alesha menunjukkan pergerakan bahwa luka dipinggangnya sudah sembuh.

Reval tak percaya mana mungkin luka terkena peluru bisa secepat itu sembuhnya. Ia duduk ditepi kasur membuka minuman kaleng dan meneguk perlahan.

"Mau" Alesha meminta minuman yang tengah ia pegang.

"Nih" Reval menyodorkan minuman tadi dan melihat Alesha lekat sebelum merapikan beberapa helai anak rambut gadis itu yang nakal menutupi wajah cantik.

Miau melompat ke kasur dan mendusel ke Alesha seperti merindukan gadis itu hingga tidur dipangkuan.

"Miau kangen aku ya? Sama aku juga kangen Miau" Alesha memeluk kucing betina itu.

"Meonggg"

Reval ingin bertanya kenapa penembak profesional seperti Alesha bisa terkecoh juga oleh musuh, seberapa hebat musuhnya itu.

"Lo kenapa bisa kalah? Sampai bahayain diri kayak gitu"

Alesha nyengir.

"Gua kurang hati-hati pas mantau lawan" Jawab Alesha.

"Ini yang gua takutin Al, takut lo kenapa-kenapa" Reval semakin tak setuju dengan keputusan Alesha.

"Lo tenang aja Val, seenggaknya gua udah ngehabisin dua orang itu sebelum luka"

Reval mengangguk paham, tapi tetap saja ia tak mau Alesha melanjutkan semua ini. Belum menghadapi musuh utama aja gadis itu udah terluka cukup parah apalagi jika langsung berhadapan dengan Edward.

"Tapi gua gak tenang kalau lo masih ngelanjutin balas dendam Al" Ternyata ia tak bisa menyimpan ketidak setujuannya.

"Gua nggak sendiri Val. Ada orang-orang kepercayaan kakek, anggota geng gua, orangtua gua, dan lo"

"Kalian semua bisa jadi semangat buat gua ngehabisin Edward, jadi gua mohon jangan ninggalin gua untuk sekali lagi" Ia melihat Reval penuh harap.

"Kapan rencana lo mau langsung nemuin Edward?"

"Belum tahu, kenapa emangnya?"

"Gua ikut nemenin lo buat nemuin dia" Jawab Reval mantap.

Alesha tak akan membolehkan Reval ikut bersamanya menemui Edward yang sangat bahaya berurusan dengan si tua itu. Cukup ia saja yang memiliki masalah dengan Monster seperti itu.

"Al" Panggil Reval.

"Gua masih ngatur rencana Val" Jawabnya.

"Jangan sampai lo gak mau gua ikut buat nemenin lo"

REVALESHA [TERSEDIA DI GRAMEDIA]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang