VI : Church

3.1K 504 24
                                    

Begitulah hari-hari Renjun di lingkungan barunya, tidak begitu buruk dan tidak begitu baik

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Begitulah hari-hari Renjun di lingkungan barunya, tidak begitu buruk dan tidak begitu baik. Contohnya saat dia bertemu dengan pelanggan yang tidak sopan di Kafe tempat kerjanya, ya mau bagaimana lagi, dia harus bertahan.

Dan saat ini, dia harus menjalani piketnya setelah pulang sekolah, dan lucunya tidak ada satu pun orang lain selain dirinya di kelas sekarang. Huh, mereka kabur.

Sudahlah, ini memang biasa terjadi, dia hanya perlu cepat membersihkan semuanya dan pulang. Haechan yang biasa bersamanya tidak muncul hari ini, kakak laki-lakinya datang berkunjung dan itu yang membuatnya harus pulang cepat.

Mengelap jendela, menghapus papan tulis, menyapu dan mengepel lantai sudah ia lakukan, yang tersisa sekarang adalah mengikat sampah-sampah itu dan membuangnya.

Hanya saja yang unik adalah, dia bertemu dengan salah satu kakak tingkatnya saat hendak kembali ke kelas.

Mungkin jika itu orang lain, dia tidak perlu berpapasan atau pun menyapa, tapi orang itu adalah Mark.

"Sedang apa? Kenapa belum pulang?"

"Kakak sendiri kenapa masih di sini?" Bukannya menjawab, dia bertanya balik.

"Aku baru saja selesai latihan."

Iya sih, orang di hadapannya memang punya banyak kegiatan olahraga.

"Oh,"

"Kau belum menjawab pertanyaanku."

"Aku ada piket kelas hari ini." Ucap Renjun seadanya.

"Oh, mau kubantu?"

Sepertinya tawaran itu datang sedikit terlambat, karena Renjun sebentar lagi akan selesai.

"Tidak usah, aku sudah hampir selesai."

"Kalau begitu aku akan menunggumu." Apakah manusia ini tidak perlu pulang? -pikirnya.

"Kakak pulang duluan saja, aku tidak apa-apa." Mungkin karena kelelahan, Renjun hanya berjalan melewati kakak tingkatnya, dia benar-benar ingin pulang dan beristirahat.

Tapi yang benar-benar membuatnya heran, Mark benar-benar menunggunya saat dia hendak menuju gerbang sekolah dengan tas kecilnya.

"Kak? Belum pulang?" Sudah berapa lama dia menunggu? Renjun bahkan menghabiskan sedikit waktu untuk bersantai di kelas, jika tahu begini dia tidak akan sengaja pulang lambat.

"Oh, kau sudah selesai? Aku antarkan pulang ya?"

"Ah, tidak perlu, rumah kita 'kan berlawanan arah." Sebenarnya dia masih sungkan, tapi dia tidak ingin mengambil waktu Mark lebih banyak lagi.

"Aku baik-baik saja, lagi pula sekarang sudah mulai gelap, kau tidak aman jika sendirian."

Memangnya hal buruk apa yang akan terjadi padaku?

Mr. Naim [ jaemren ]Where stories live. Discover now