XI : Stupid

1.9K 371 33
                                    

Aku benar-benar habis

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Aku benar-benar habis.

Hanya setengah yang bisa kujawab, sedangkan lembar jawaban sudah direbut duluan.

Tanganku mengepal tanda tak tenang dengan perasaan berkecamuk. Fokusku buyar bahkan tidak sadar saat seseorang datang menghampiriku.

"Renjun, selamat pagi."

Suara ini ....

Naim.

Dia duduk di sebelahku, tapi di meja yang berbeda, melihatnya menyapa murid-murid lain juga, dia seperti sudah berbaur dengan suasana kelas ini.

Aku baru tahu, Naim berada di kelas yang sama denganku.

Aku ingat dia ada di kelas C.

Ke mana saja aku selama ini tidak pernah menyadarinya?

Ah, minggu ini aku absen dua hari ....

"Renjun? Apa kau mendengarku?"

"...."

Aku terlalu gegabah.

"Maaf, aku melamun sedikit," Aku berusaha menaikkan garis senyumku,  tapi gagal, hanya senyum masam yang kuberikan.

"Kau sakit?"

Aku kaget saat telapak tangannya mendarat di dahiku, "Normal .... Kau mau ke uks?" Ah, ternyata dia mencoba untuk memeriksa suhu tubuhku.

"Aku tidak apa-apa."

Bohong jika aku bilang begitu.

Tak lama seorang guru masuk yang membuat kelas seketika hening.

Suasana jadi mencengkam, itu adalah guru matematika semalam.

"Anak-anak, hari ini Ibu akan membagikan nilai ulangan harian kalian, harap semuanya mengambil kertas jawaban setelah Ibu menyebutkan nama kalian."

Ini menegangkan.

Semuanya memasang telinga mereka dengan baik, termasuk aku. Ibu guru mulai mengambil kertas paling atas.

"Yena, 9 .... Hyuna, 9 .... Jeongsook, 9 .... Jinhee, 8 .... Ji-seon, 9 .... "

Helaan napas yang ditahan mulai terdengar dari murid-murid yang baru saja disebutkan namanya, senyuman mengembang di wajah mereka, perasaan lega sekaligus senang dapat dirasakan. Hanya aku, dengan ekspresi yang tidak bisa dijelaskan.

Lembar di meja guru semakin tipis, keringat dingin membasahi keningku, sampai hanya menyisakan dua lembar jawaban siswa yang belum disebutkan.

Ini buruk.

"Naim, 10."

Semua orang menyorakkan namanya, mereka seakan tahu Naim yang akan mendapatkan nilai itu. Lagi-lagi hanya aku yang masih kaget.

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Nov 04, 2021 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Mr. Naim [ jaemren ]Where stories live. Discover now