mermaid 99

54 6 2
                                    

Karna ada beberapa yang komen next dan lanjut,  autor lanjut ya

Maaf sudah menunggu lama

Oke lanjut ke cerita
****

Akhirnya penyusup itu pun masuk kepenjara keabadian, dimana tempat itu adalah tempat para tahanan yang bukan sembarangan.
Dan hukuman disana tidak dapat di bebaskan,  disana ada juga seekor putra duyung kesepian.

Didalam penjara itu dia berdiam, dan sembari merintih kesakitan terdakwa sebagai provokator antar bangsa kawanan duyung yang ingin saling berperang hingga tetes penghabisan.

Pemuda itu ditawan,  di tempat terdalam tanpa ada setitik cahaya masuk dalam penantianya.

Sang Raja tidak ingin mendengar kesaksianya, karena emosi dan amarah beberapa kali pemuda itu ingin keluar dari sana,  namun tidak semudah itu dan akhirnya tertangkap.

Dan diputuskan dia harus ke penjara terdalam dan tergelap disana.

Pada saat keputusan itu di lontarkan seekor duyung yang sudah rentan menangis didalam pelukan putrinya, meratapi betapa tersiksanya putra sulungnya itu masuk kepenjara yang tidak akan dapat di temuinya lagi.

Sang ibu menangis pilu didalam diamnya menyaksikan putranya di giring beberapa pengawal.

Setelah membaca kisah pemuda di buku milik Sarina di perpustakaannya, membuatnya berbidik ngeri akan nasip pria itu.

"mengapa ada kisah seperti ini, bahkan bertinta hitam pekat!  Apa maksudnya?! " tanya Sarina sembari meletakkan buku itu kembali ke raknya

"Bara! " panggil Sarina kepada pengawalnya itu

"Iya,  tuan Putri! " jawab Bara menghampiri Sarina dengan segera

"mengapa di rak ini semuanya cerita tentang penjara keabadian? Dimanakah letaknya Bara? " tanya Sarina penasaran

"ada di sebuah, lembah putri!  Bernama lembah Kekelaman, di daerah Selatan dari istana dan sangat jauh, putri.  disana adalah para tahanan kelas-kelas berat dan tidak akan keluar selama hidupnya!" Jawab tegas Bara

"antarkan aku kesana! " ucap Sarina tidak peduli

"ta-tapi putri! " ucap Bara terbata-bata

"ada apa?!  Apa kau tidak mau mengantarkanku? Baiklah aku akan menyuruh mengawal lain yang ingin mengantarkan aku kesana! " ucap Sarina mengambil keputusan

****

"ayahanda!  Aku hanya penasaran mengapa mereka melakukan itu"
Ucap Sarina tersulut emosi

"tidak! Kau tidak boleh kesana" kata Raja dengan amarah

"aku akan tetap kesana!  Aku ingin selesaikan mengapa mereka seperti itu, Izinkan aku kesana ayahanda! Tolong" kata Sarina mulai melemah dan akhirnya pingsan

"Sarina bangun! Putriku" ucap Raja sembari mengangkat putri sematawayangnya ke kamarnya.

"panggil tabib istana ke sini! " perintah Raja dengan Panik

Ratu Salendrina menyusul ke kamar Putri Sarina.
"apa yang terjadi Suamiku? Mengapa putri kita seperti ini? " tanya sang Ratu.

Tabib segera datang dan memeriksa keadaan putri Sarina,  dan berkata:

"putri Sarina tidak boleh mengalami tekanan dan ketika dia tidak dapat mengontrol emosinya dia akan pingsan tuanku,  berdasarkan nadinya kini jantung putri sudah mulai normal!"

"baiklah! Terima kasih" ucap Raja dan kemudian tabib itu membereskan alatnya setelahnya pamit undur diri

"apa yang terjadi suamiku? Mengapa putri kita seperti ini? " tanya Ratu sambil menggenggam erat tangan putri Sarina dengan takut

Takut kehilangan Putri Sarina seperti Putri sulungnya, ia tidak ingin kejadian yang serupa terjadi kepada kedua putrinya.

Hingga tidak lama Putri Sarina kembali sadar, dan hanya terdiam memandang kedua orang tuanya di kamarnya

Kemudian Raja kembali ke singgah sananya tanpa sepatah katapun.

Ratu melihat suaminya pergi tanpa berbicara pun akhirnya bertanya

"mengapa kau seperti ini putriku? Apa yang terjadi!? " tanya Ratu kepada

Namun putri Sarina hanya bungkam dan melihat kearah tanganya yang selalu di genggam oleh ibundanya





l love mermaidWhere stories live. Discover now