01. Bagaimana Felix Tahu

794 116 15
                                    



Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



"Merah." gumam Felix lirih.

Melirik gadis di seberang jalan yang rambutnya terurai lurus dan panjang. Dan berwarna darah.

"Yeji!" suara dari belakang Felix sedikit membuatnya terkejut.

Gadis yang dipanggil; yang berambut merah itu melambaikan tangan pada kembarannya yang berada di belakang Felix.

Gadis itu.. 'Si Penghancur Kepala'.




 'Si Penghancur Kepala'

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.



Alasan mengapa Felix tahu bahwa Yeji lah si pembunuh berantai adalah saat musim panas lalu dan sedikit ulah Hyunjin(kembaran Yeji).

Felix dan Hyunjin akrab satu sama lain sejak sekolah menengah. Jadi mengundang dan mengadakan pesta barbeque adalah sebuah hal yang lumrah. Halaman belakang rumah Hyunjin lah yang jadi lokasinya saat itu. Malam itu juga ada Jaemin, Seungmin, dan Renjun sehingga keadaan ribut sekali, dipenuhi gelak tawa atau ocehan sebab daging yang gosong atau terkajatuh di rumput.

"Halo? Iya, Mom..

"Ha? Apa?

"Berisik sekali di sini. Sebentar."

Saat itu Felix kesulitan mendengar panggilan masuk dari ibunya. Jadi ia melipir, berjalan masuk ke rumah lewat pintu belakang dengan niat murni ingin mencari ketenangan dari 4 temannya yang super berisik.

Tempat yang cukup tenang dan dekat adalah dapur yang keadaannya gelap. Felix berjongkok di samping kulkas dan mendengar panggilan dari ibunya yang memberi tahu bahwa beliau akan pulang mungkin dua bulan lagi.

"Iya iya... Baik, Mom."

Panggilan terputus dan Felix hendak pergi, namun saat itulah sepertinya ada yang datang.


Siluetnya seorang gadis tinggi dengan rambut diikat dua yang lucu. Felix tahu itu Yeji; kembaran Hyunjin. Namun Yeji tidak tahu keberadaan Felix di balik kulkas(padahal Felix tak ada niat untuk sembunyi oiy).

Langkah Yeji begitu tenang, nyaris tak menimbulkan suara barang sedikit. Pun dengan gerak-geriknya yang bagi Felix terlihat normal-normal saja. Meletakkan pisau dan garpu pada rak dengan sangat hening. Sedikit membenarkan letaknya dan Yeji pun pergi. Tak berselang lama, Felix pun kembali berkumpul bersama ketiga temannya di taman belakang.

"Lix, ambilkan pisau, garpu, dan mangkok lagi di dapur."

Felix yang disuruh demikian oleh Renjun pun pergi ke dapur. Mengambil mangkok ukuran sedang, dan pisau serta garpu yang tadi Yeji pakai. Karena Felix pikir, benda tadi tentulah masih bersih sebab baru dicuci Yeji. Felix pun meninggalkan dapur. Namun sebelum itu, ia sempat melirik pada kelopak mawar di dekat meja.



Esoknya saat Felix baru selesai mandi, televisi menayangkan berita berdarah-darah lagi.

[Ulah Si Penghancur Kepala lagi. Kali ini korbannya adalah bocah laki-laki sepuluh tahun yang bla bla bla.]

Felix tidak peduli.

[Tim penyelidik menduga bahwa Si Penghancur Kepala merupakan perempuan, berusia 20 sampai 30 tahun. Terlihat dari bla bla bla.]

Felix masih tidak peduli dan hendak mengganti channel tv.

[...korban mendapat tusukan sembilan kali di perut dan 17 kali di kepala...]

[...yang diduga adalah menggunakan pisau dan garpu.]

Kali ini Felix melotot.


Kali ini Felix melotot

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


[...korban mendapat tusukan sembilan kali di perut dan 17 kali di kepala...]

[...yang diduga adalah menggunakan pisau dan garpu dapur.]


"Pembunuh berantai itu... Yeji?" Felix memijat kepalanya sendiri mengingat siluet Yeji tadi malam.

Pasalnya Yeji yang Felix kira adalah gadis riang yang penuh semangat, sering tertawa hingga kedua matanya membentuk garis yang menggemaskan. Yang lumayan sering bercakap dengan Felix.

"Tidak. Pasti bukan. Benar, tidak mungkin ini dia." Felix menggeleng dan memantapkan pikirannya.


[Korban Si Penghancur Kepala ditemukan di hutan XXX yang memiliki banyak mawar liar.]

Telak.

Dilihat dari sudut pandang manapun ini adalah ulang gadis Hwang tersebut. Mendadak Felix ingat senyum Yeji sekelibat, senyum yang terlihat riang, mata sipit yang kian menyipit saat tertawa, semuanya lebur dalam jelmaan iblis dari jahanam.

Tiba-tiba Felix merasa mual mengingat garpu dan pisau yang ia ambil semalam. Hendak tersedak ingin muntah namun tidak jadi.

"Hmm... kemarin yang memakai pisau dan garpunya Renjun kan..."

Dengan itu Felix dibuat tenang dan rasa tidak enak di perutnya pun pergi. Juga tidak berniat melapor pada kepolisian. Sebab... sebab yang memakai pisau dan garpu itu Renjun kan? Felix tidak merasa dirugikan, jadi ia tak masalah pembunuh itu melalukan apapun. Tak masalah jika Yeji melakukan apapun, asal tidak mempersulit hidupnya.






to be continued


Yeayy.. selamat datang di chapter pertamaa hihi.

HIDDEN SOUL •hyunlix || yeji•✔Where stories live. Discover now