46_Bulan sakit.

200 8 5
                                    

Bisa kah masa-masa yang pernah kita lewati dulu untuk terulang kembali?

***

Suara mesin motor terdengar di kedua telinga Atta, tapi tak lama, deru mesin motor itu kembali menghilang seperti pergi.

Cklek

Atta mendongak, dan mendapati Bulan yang baru datang, masih lengkap dengan seragam sekolahnya. Bulan berjalan menghampiri Atta yang masih terduduk ditepi kasur, dengan tangan yang saling bertaut.

"Atta kenapa main pergi gitu aja?" Tanya Bulan, sedikit dengan nada marah. "Atta gak tahu tadi Pelangi--"

Atta langsung bangkit, sebelum Bulan menyelesaikan ucapannya, dan ingin berlari untuk keluar.

"Mau kemana?" Ucap Bulan tanpa membalikan badannya.

Ucapan Bulan berhasil membuat Atta berhenti diambang pintu kamar.

"Kalo Atta mau jemput Pelangi, Pelangi udah gak ada, dia udah pulang." lanjutnya.

Atta perlahan kembali duduk ditepi kasur. Syukurlah jika Pelangi sudah pulang, dirinya tidak perlu repot-repot pergi ke sekolah lagi.

"Atta bener-bener lupa atau gimana? Kenapa Atta tadi main pergi dari sekolah gitu aja. Atta gak inget apa sama Pelangi? Pelangi masih ada disana." Ucap Bulan dengan marahnya.

Atta tadi memang langsung pulang, setelah dirinya diruang ganti tadi. Mana mungkin Atta bisa kembali ke lapangan, ketika sudah berbuat kasar seperti tadi. Apalagi, dirinya mengabaikan Pelangi waktu dilapangan. Ia untuk saat ini, sepertinya sedang tidak ingin bertemu Pelangi--mungkin merasa tidak enak.

Atta masih tidak menjawab, dirinya masih diam, duduk ditepi kasur, dengan tangan yang saling bertaut erat.

Bulan duduk disebelah Atta.

"Atta tadi kenapa?" Tanya Bulan, mulai dengan nada rendah, tidak seperti tadi.

"Kok Atta beda?"

"Atta tadi gak mikir apa, perasaan Pelangi? Kasian Pelangi. Kenapa Atta ngabain Pelangi gitu aja? Dan kenapa Atta tadi main rampas aja botol minum ditangan Bulan?" Tanya Bulan, mulai merasa kesal kembali.

Atta menoleh pada Bulan yang sedikit menunduk, dan membuat sebagian wajahnya terhalang oleh helaian rambut.

"Atta kenapa Berubah? Ada apa sama Atta." Tanya Bulan menoleh, dan menatap Atta, yang kini juga menatapnya.

"Justru Atta yang harus tanya. Kenapa Bulan berubah?" Tanya Atta.

Bulan memalingkan wajahnya, tidak ingin terus menatap Atta. "Bulan berubah juga, itu demi kebaikan kita semua." Ucap Bulan.

"Kebaikan dari mana?" Tanya Atta masih tidak mengalihkan perhatiannya pada Bulan.

Bulan kembali menatap Atta.

"Dengan Bulan berubah, dan lebih deket sama Bintang itu kebaikan? Dengan Bulan ngejauh dari Atta itu kebaikan?" Tanya Atta penuh tekanan.

Bulan berdiri dan masih menatap Atta. "Atta itu harus ngerti. Bulan berubah itu demi kebaikan kita semua. Kenapa Bulan deket sama Bintang itu, juga demi kebaikan Bulan, dan dengan Bulan ngejauh dari Atta, itu juga demi kebaikan Atta. Atta inget ya! Atta itu udah punya Pelangi. Atta gak bisa kaya gini. Atta gak bisa seenaknya dengan apa yang Atta mau."

Matahari&Bulan[END]Donde viven las historias. Descúbrelo ahora